My Favorite Travel Quotes

"The world is a book and those who do not travel read only one page - St. Augustine", "I have found out that there ain't no surer way to find out whether you like people or hate them than to travel with them - Mark Twain", "If the traveler can not find master or friend to go with him, let him travel alone rather than with a fool for company - Budha", "Traveling is about the journey not the destination - Anonymous", "Traveling brings love and power back to your life - Rumi".

Kamis, 14 April 2011

Trip to Sanggau, Kalbar

Yang pertama kali terlintas di kepala pada saat mengucapkan kata Kalimantan adalah Hutan Tropis. Pohon-pohon besar dengan akar yang menjuntai disana sini. Masyarakatnya yang masih nyentrik dengan telinga panjang-panjang. Daripada penasaran, mending saya coba buktikan sendiri dengan pergi kesana. Tahun 2008 saya mengunjungi kaka yg tinggal di Sanggau, Kalimantan Barat.

Jarak tempuh Jakarta menuju Pontianak hanya 1,5 jam melalui perjalanan udara. Dari atas pesawat terlihat beberapa bagian dari Kalimantan mengalami erosi akibat pembalakan hutan secara liar. Perjalanan dilanjutkan menuju kota Sanggau. Berlokasi di antara Sungai Sekayam dan Kapuas, kurang lebih 267 Km dari Ibukota Provinsi Kalimantan Barat atau 6 jam saja dengan berkendaraan. Dalam perjalanan menuju kota Sanggau saya menyempatkan diri untuk mampir ke Tugu Khatulistiwa yang menjadi trademark kota Pontianak.

Sungai Kapuas dari belakang rumah

Sanggau kota yang kecil dan sederhana, namun bersih. hari pertama di Kalimantan saya lalui dengan perjuangan adaptasi suhu udara yang gerah dan panas. Kulkas menjadi benda favorit saya, untuk ngadem :p Orang Kalimantan bilang, gak sah datang ke Kalimantan kalau belum mandi di sungai Kapuas. Jujur saya ngeri mandi disana. Melihat sungainya yang besar, airnya yang deras dan coklat bikin ngeri saya naik ke level maksimal. Plus karena kebanyakan nonton film, saya membayangkan saat mandi ada buaya yang akan menyergap. Apalagi beberapa minggu sebelum saya datang ke Kalimantan, seekor buaya raksasa seberat 1 kuintal tertangkap oleh penduduk dan beritanya dimuat di koran setempat. Lengkap sudah kengerian saya. namun akhirnya rasa penasaran mengalahkan kengerian saya. Apalagi melihat anak-anak kecil disana meloncat dari batang pohon menceburkan diri ke sungai Kapuas. Ah, masa kalah sih sama anak-anak. Dengan membulatkan tekad saya beranikan diri terjun ke sungai Kapuas. Hmmmm airnya sejuk, cocok buat mengusir gerah.


Air terjun Pancur Aji
Selama di Sanggau saya hanya sempat mampir ke obyek wisata Pancur Aji. Obyek wisata sederhana namun banyak diminati penduduk setempat. Selebihnya wisata kulineeeerrr hehehe... Mulai dari aneka jenis kue lapis legit (lapis belacan, lapis susu, lapis pisang, lapis coklat, lapis keju dan masih banyak lagi jenisnya), Lemang buatan orang Dayak asli (lemang adalah makanan khas Kalimantan yang terbuat dari ketan), Pengkang dengan sambal kepah (pengkang sejenis ketan dan sambal kepah adalah sambal kerang), Ulat Sutra (sejenis cheese stick tp bentuknya persis ulat sutra), Kepiting dan Udang dengan ukuran jumbo, Calok (sejenis udang basah yng kecil-kecil. biasanya dibuat sambal), dan masih banyak makanan lain yang saya gak hapal namanya. Sayang, pada saat kesana belum musim durian merah/ Pekawai. Masyarakat Sanggau punya tradisi unik dalam menyambut lebaran. Umumnya setiap rumah membuat kue lapis legit beraneka jenis. Beruntungnya saya tiba disana pada saat yang tepat (perang kue lapis). Sambil silahturahmi kerumah tetangga bisa mencicipi aneka jenis kue lapis legit yang enak-enak. Ada tradisi yang disebut 'Cempale', yaitu mencolekkan jari di air minum atau makanan yang dihidangkan jika kita tidak ingin meminum/ memakannya. Kalau kita sudah mencolekkan jari, berarti sudah dihitung meminum/ memakannya. Unik juga ya... (ini yang saya lakukan saat kekenyangan disuguhi hidangan terus menerus pada saat bertamu).

Karena masih susana Lebaran, dentuman meriam bambu kerap terdengar bersahut-sahutan. Biasanya antar desa berlomba-lomba membuat meriam bambu besar dengan dentuman yang hebat. Meriam bambu di jejerkan di sepanjang sungai Kapuas dan saling bersahut-sahutan dengan desa yang ada diseberangnya. Terasa sekali atmosfir Lebaran disini, berbeda dengan di kota yang cenderung sepi. Suasana Sanggau diwaktu Lebaran msih melekat dalam benak saya dan membuat kangen.

Oya, selama di Sanggau saya menyempatkan diri membuat Pizza buat keponakan dan anak-anak kecil disekitar rumah. Terharu banget, pizza buatan saya dipuji setinggi langit sama mereka. Di Sanggau gak ada resto cepat saji seperti Pizza Hut, KFC, McD dll (jd wajar aja lah yaa kalo pizza buatan saya jd idola :p). Toko roti satu-satunya hanya Kaisar, yang dilantai atasnya ada tempat main anak-anak (timezone kecil-kecilan). Benar-benar suasana desa yang damai dan tentram. Sederhana tapi gak primitif. Lenyap sudah bayangan saya tentang orang-orang disana yang berbusana minim dengan mandau di pinggang hehehe...

Sebelum pulang saya bermalam dulu di kota Pontianak. Malam hari sempatkan jalan ke Mega Mall, mall terbesar di Pontianak Lumayan juga, gak kalah dengan mall yang ada di Jakarta. Anak-anak mudanya juga keliatan fashionable. Gak beda jauh dengan abege-abege yang ada di Sency atau MTA. Saya juga sempatkan membeli beberapa cinderamata untuk oleh-oleh. Karena Kalimantan terkenal dengan batu alamnya yang indah, maka pilihan saya adalah kalung dan gelang batu-batuan yang cantik-cantik model dan warnanya.

Next time kembali lagi ke Kalimantan, saya mau mencoba yang lebih gila. Masuk ke hutan pedalaman dan ikut berburu. Kayaknya seru tuh..., mau ikut??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar