My Favorite Travel Quotes

"The world is a book and those who do not travel read only one page - St. Augustine", "I have found out that there ain't no surer way to find out whether you like people or hate them than to travel with them - Mark Twain", "If the traveler can not find master or friend to go with him, let him travel alone rather than with a fool for company - Budha", "Traveling is about the journey not the destination - Anonymous", "Traveling brings love and power back to your life - Rumi".

Jumat, 18 Juli 2014

Tersihir Pesona Pangkalan Angkatan Laut Amerika di Norfolk

River cruise mengelilingi kota sudah biasa, tetapi river cruise mengelilingi pangkalan Angkatan Laut terbesar di Amerika yang berada diatas Sungai Elizabeth itu luar biasa. Sungai Elizabeth tempat parkirnya kapal-kapal perang Amerika Serikat memiliki diameter dan panjang yang besar sekali. Orang awam seperti saya semula mengira itu laut bukan sungai.
penampakan battleship Wisconsin
Tiba di Norfolk pagi hari, saya memesan paket river cruise dengan narrative tour guide yang professional dengan jam keberangkatan pertama yaitu pukul 11.00 pagi. Paket river cruise selama 2 jam seharga USD22.00 untuk orang dewasa dan USD14.00 untuk anak-anak harga yang pantas mengingat narasi yang diberikan selama perjalanan penuh dengan informasi yang lengkap mulai dari sejarahnya sampai informasi terkini. Tiket dapat anda beli di gedung Nauticus yang bersebelahan dengan Battleship  Wisconsin, salah satu kapal perang terbesar yang dibuat oleh Amerika Serikat dan saat ini beralih fungsi menjadi museum. Anda yang berminat untuk ikut tour diatas kapal Wisconsin harus membayar tambahan sekitar USD14.00 per orang. Anda akan dibawa menuju tempat para US Navy bertugas, diputarkan film 3D dan berkeliling ke area-area yang ada diatas battleship. Kapal berbobot 45,000 ton ini memiliki panjang 887,3 feet dan lebar sebesar 108 feet.
salah satu surat yang menyentuh hati
Sambil menunggu jam keberangkatan, saya berjalan menyusuri sisi sungai Elizabeth. Tepat sebelum pintu masuk ketempat kapal pesiar bersandar ada sebuah tiang monument. Sepintas monument ini tidak menarik sama sekali. Hanya berupa tiang tinggi dengan beberapa lembaran besi berserakan disekitar tiang. Namun setelah kami perhatikan ternyata lembaran besi tersebut adalah surat-surat yang dikirimkan oleh para petugas Angkatan Laut Amerika yang menjalankan tugas dan gugur dalam pertempuran. Isi surat bermacam-macam, ada yang menulis untuk keluarganya, kekasihnya, istrinya, orangtua, anak dan bahkan sahabatnya. Selain menumpahkan kerinduan mereka juga menceritakan suasana pertempuran yang mencekam yang sedang dihadapi saat mereka menuliskan surat. Mereka yang mendedikasikan hidupnya untuk negara (negara manapun) pantas mendapatkan penghormatan yang layak. Surat-surat yang bertebaran dibawah tiang monument menambah rasa hormat saya terhadap abdi Negara.
 
Victoria Rover 
Tepat jam 10.45 petugas mempersilahkan para penumpang masuk dan mengambil tempat duduk yang disukai. Saya memilih untuk duduk di deck atas. Ada beberapa kapal pesiar yang bertugas membawa wisatawan berkeliling sungai Victoria. Kapal pesiar yang saya tumpangi, Victory Rover dibuat pada tahun 1973 dan hingga kini masih setia beroperasi mengantar wisatawan berkeliling. Selama perjalanan pemandu wisata menjelaskan apa saja yang dilalui. Pengetahuannya tentang jenis-jenis dan sejarah kapal-kapal Angkatan Laut yang sedang bersandar di dock menjadi semacam dongeng buat saya. Bayangkan, anda berada di deck kapal pesiar dengan cuaca yang bersahabat, hembusan angin yang sejuk dan deretan kapal-kapal perang Angkatan Laut yang gagah. Siapa yang tidak tersihir oleh pesonanya? Salah satu kapal yang saya lewati tahun 2011 lalu baru saja berhasil dibebaskan dari perompak laut Somalia. Selain melintasi deretan kapal-kapal perang canggih saya juga melewati dock tempat perbaikan kapal. Saat itu dock terlihat ditutupi oleh terpal hitam yang menyelimuti hampir sebagian besar kapal. Ternyata, itu tanda kalau kapal sedang diperbaiki. Mengingat ini kapal perang, maka saat melakukan perbaikan badan kapal akan diselimuti dengan kain terpal yang menutupi hampir sebagian besar tubuhnya untuk menjaga keamanan kapal tersebut.
Tidak terasa dua jam sudah berlalu. Rasanya saya masih betah duduk diatas deck dan enggan beranjak pergi. Sayangnya penumpang gelombang berikutnya sudah menanti giliran untuk naik. Suatu pengalaman menarik yang sayang untuk dilewatkan jika anda sedang berada di kota Norfolk. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar