My Favorite Travel Quotes

"The world is a book and those who do not travel read only one page - St. Augustine", "I have found out that there ain't no surer way to find out whether you like people or hate them than to travel with them - Mark Twain", "If the traveler can not find master or friend to go with him, let him travel alone rather than with a fool for company - Budha", "Traveling is about the journey not the destination - Anonymous", "Traveling brings love and power back to your life - Rumi".

Sabtu, 17 Januari 2015

Pacu Adrenalin di Canopy Bridge, Bukit Bangkirai


Kalimantan dianugerahi potensi hutan yang luar biasa. Jangan heran kalau ukuran pohon-pohon di Kalimantan jauh lebih besar dan lebih tinggi dari pohon-pohon pada umumnya di Pulau Jawa. Selain besar dan tinggi, umumnya pohon pun tumbuh tegak lurus keatas. Salah satu obyek wisata yang memanfaatkan potensi hutan, adalah Bukit Bangkirai yang terletak di jalan Soekarno Hatta KM 38 Jalan propinsi Balikpapan-Samarinda, kecamatan Samboja. 

Kawasan wisata Bukit Bangkirai merupakan kawasan wisata yang dikelola oleh PT. Inhutani I unit I Balikpapan. Jaraknya sekitar 3jam dari kota Balikpapan.Kawasan Bukit Bangkirai dengan luas 1,500ha merupakan hutan hujan tropis (tropical rain forest), konservasi hutan yang mempunyai peran penting untuk mengembangkan monumen hutan alam tropika basah.Kawasan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi wisata dan kecintaan masyarakat terhadap lingkungan dan hutan. Pada tanggal 14 Maret 1998, 510 hektare dari kawasan ini diresmikan sebagai kawasan wisata oleh Djamalludin Suryohadikusumo, Menteri Kehutanan RI pada Kabinet Pembangunan VI.  Kawasan wisata alam ini diberi nama Bukit Bangkirai karena dominannya pohon jenis Bangkirai yang tumbuh di kawasan hutan lindung ini. Pohon Bangkirai pun kemudian dijadikan maskot utama obyek wisata yang telah mendunia ini. Di kawasan ini banyak terdapat pohon Bangkirai yang berumur lebih dari 150 tahun dengan ketinggian mencapai 40 hingga 50 m, dengan diameter 2,3 m. Pertumbuhan banir (akar papan) yang besar dan kuat menjadikan pohon ini memiliki nilai keindahan tersendiri.

Canopy bridge
Sebagai kawasan wisata, sarana dan prasarana dilengkapi seperti restoran, lamin untuk pertemuan, kolam renang, serta cottage maupun jungle cabin. Di kawasan ini juga terdapat canopy bridge (jembatan tajuk) sepanjang 64 m yang digantung menghubungkan 5 pohon Bangkirai di ketinggian 30 m. Untuk naik ke canopy bridge pengunjung bisa naik melalui menara terdapat dua menara dari kayu ulin yang didirikan mengelilingi batang pohon Bangkirai. Jembatan tajuk ini merupakan yang pertama diIndonesia, kedua di Asia dan yang kedelapan di dunia. Konstruksinya dibuat di Amerika Serikat. Sejarah singkatnya, peneliti asal Amerika serikat telah melakukan survey lokasi dan pohon serta lingkungan maka dilakukan pembangunan tahap pertama pada Januari 1998 dan tahap kedua selesai pada Februari 1998 dimana jembatan ini diselesaikan kurang lebih 1 bulan. yang dikerjakan oleh kontraktor Amerika yang tergabung dalam CCA (Canopy Constraction Asosiated) sebanyak enam orang pelaksana lapangan dengan dibantu tenaga lokal sebanyak tiga orang. Selain kayu dalam konstruksinya digunakan pula baja tahan karat atau Galvanized dari Amerika. Umur jembatan tajuk ini dari selesainya diperkirakan dapat mampu bertahan selama 15-20 tahun.

Untuk menuju canopy bridge pengunjung harus melewati jalur/trek yang melintasi hutan dengan pohon-pohon besar yang sebagian besar berjenis bangkirai (Shorea Laevifolia). Banyak pohon-pohon tua di kawasan hutan Bukit Bangkirai yang diadopsi untuk dipertahankan kelestariannya. Nama orang yang mengadopsi dicantumkan pada sebuah papan. Unik ya! Pada awalnya memang terasa menyeramkan menaiki menara yang tingginya kurang lebih 30meter dari permukaan tanah. Ditambah terpaan angin, menara terasa bergoyang-goyang mengikuti arah angin. Menapaki kaki diatas jembatan tajuk juga tidak kalah mendebarkan jantung. tetapi sesampaiknya di canopy, pemandangan yang ditawarkan luar biasa indahnya. Panorama hutan hujan tropis terhampar luas. 

Jenis-jenis fauna yang ada di kawasan Bukit Bangkirai adalah Owa-Owa (Hylobates muelleri), Beruk (Macaca nemestrina), Lutung Merah (Presbytus rubicunda), Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Babi Hutan (Susvittatus), Bajing Terbang (Squiler) serta Rusa Sambar (Corvus unicolor) yang telah ditangkarkan. Saat saya disana beberapa ekor Owa-Owa menampakan diri malu-malu disekitar cacnopy bridge berada. Bagi pecinta alam dan fotografi, hutan ini eksotis sekali untuk direkam dalam gambar.

Pengumuman
Oya bagi pengunjung Bukit Bangkirai harap memperhatikan aturan di kawasan ini. Sebuah papan peringatan dipasang untuk mengingatkan pengunjung untuk tidak membunuh sesuatu kecuali waktu, jangan mengambil apapun kecuali gambar, jangan meninggalkan apapun kecuali jejak. Herannya sudah sedemikian jelas dibuatkan peraturan secara tertulis, masih saja ada yang mencoret-coret menara untuk memninggalkan jejak pernah berada disana. Sepertinya petugas pengelola kawasan wisata Bukit Bangkirai perlu memeriksa tas pengunjung agar tidak membawa alat yang bisa digunakan untuk menulis di menara ataupun menggores pohon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar