Kami tiba
di Macau pukul 8 malam waktu setempat. Bulan November cuaca di Macau
berangin kencang dengan suhu lumayan dingin. Jaket tebal dan syal yang membelit leher sangat membantu menghangatkan tubuh. Perjalanan awal kami dimulai
dengan kehebohan sesaat di airport Macau. Dikarenakan kondisi yang sudah
kelelahan terbang selama 6 jam, otomatis penampilan sudah tidak lagi menjadi
prioritas utama. Sialnya, rekan perjalanan saya mendapat pemeriksaan dari
polisi bandara di Macau. Tidak puas memeriksa passport, mereka meminta rekan
saya untuk memperlihatkan bukti booking online tiket
pesawat. Rupanya mereka curiga rekan perjalanan saya ini TKI ilegal yang masuk
ke Macau. Alamaakk…! Bikin kaget dan malu aja. Jadilah sepanjang perjalanan saya cerewet mengingatkan dia untuk sekedar memoles lipstick biar gak pucet-pucet amat dan meminta dia untuk segera mempensiunkan handbag "bali"-nya yang dengan cuek dia gendong dipunggungnya.
Selepas dari pemeriksaan mendadak yang katanya "random check" itu kami
menumpang free shuttle bus ke Wynn hotel. Perjalanan dari bandara menuju Macau
terasa menyenangkan dengan bus yang bagus dan relatif kosong, karena cuma kami berdua saja penumpangnya. Di airport Macau biasanya hotel-hotel besar menyediakan
fasilitas free shuttle, dan meskipun kita bukan tamu hotel tersebut boleh saja
kok naik bus gratisan itu. Tenang saja, supir tidak akan menanyakan apakah anda
tamu di hotel tersebut atau bukan.
Dancing fountain didepan hotel Wynn |
Selesai
pertunjukan air mancur kami memesan taksi menuju hotel. Pelajaran nomor satu
bepergian ke negara yang tidak banyak menggunakan bahasa inggris dalam
percakapan mereka adalah mencetak alamat hotel dengan tulisan negara setempat.
Gara-gara hal ini, supir taksi gagal paham mencari alamat dan membawa kami ke
pelosok Macau. Bisa dibayangkan, sudah tegang diperiksa polisi, sekarang
mengalami ketakutan dan ketegangan dibawa ngebut oleh supir taksi yang gak
ngerti bahasa inggris dan sepanjang perjalanan terima telfon sambil
teriak-teriak gak jelas. Pikiran kami sudah buruk banget waktu itu, diculik dan
dirampok!
Akhirnya
taksi berhenti didepan sebuah hotel dan kami diminta turun! Beruntung
resepsionis hotel mau membantu menjelaskan kepada supir taksi dan melihat muka
kami yang pucat pasi campur ketakutan, si supir merasa gak enak hati dan mau
mengantar kami kembali ke hotel yang dimaksud.
Setiba
di hotel yang dimaksud tanpa banyak basa-basi, setelah menyimpan barang-barang kami langsung
menuju Senado Square yang berjarak hanya beberapa meter dari lokasi hotel kami
menginap. Malam itu Senado Square terlihat sangat romantis
dengan cahaya lampu yang berwarna kuning keemasan. Setiap sudut di Senado
Square membuat saya kembali jatuh hati akan keromantisannya.
Ruin of St. Paul.
Ruin Saint Paul |
Sam Kai Vui Kun Temple.
Keesokan pagi, kami memulai perjalanan
menjelajah obyek wisata yang ada di Senado Square. Mulai dari Sam Kai Vui Kun
Temple atau dikenal dengan Kuan Tai temple. Aslinya bangunan ini merupakan
tempat pertemuan para pedagang dan sangat penting bagi komunitas cina. Sebelum
pembentukan kamar dagang cina di Macau pada tahun 1912, area disekitar kuil
adalah pusat perdagangan cina di Macau. Setelah penurunan toko-toko, kuil mulai bangkit di kawasan ini. Kuil ini terletak di Rua Sul Do Mercado de Sao
Domingos. Jam buka mulai dari 08.00 – 18.00, dan tidak memerlukan biaya masuk
untuk berkunjung ke kuil ini.
Lou Kau Mansion.
Bangunan ini diyakini dibangun
pada tahun 1889. Gedung ini dulunya merupakan kediaman keluarga Lou Kau,
seorang pengusaha cina yang terkenal.
Interior bangunan ini merupakan perpaduan timur dan barat dan didesign sesuai
dengan feng-shui. Lou Kau mansion terletak di No. 7 Travessa da Se, jam buka
09.00 – 19.00, setiap hari kecuali hari Senin. Masuk ke Lou Kau mansion tidak
dipungut biaya tiket masuk. Biasanya selesai berkunjung, para pengunjung akan
distamp/ dicap yang bergambar Lou kau mansion. Sediakan selembar kertas putih
untuk petugas memberi cap sebagai kenang-kenangan.
St. Dominic’s Church.
St. Dominic’s Church.
St. Dominic Church |
The Cathedral Church
Merupakan gereja katolik yang didedikasikan
untuk Maria Perawan Suci. Gereja ini dibangun pada tahun 1622 dan merupakan
salah satu gereja katolik terpenting di Macau. Sebelum penyerahan Macau ke
Cina, setiap Gubernur yang baru terpilih secara tradisi akan datang
ke gereja katedral dan menempatkan tongkat
kekuasaannya
disamping patung Maria Perawan suci. Gereja ini beralamat di No 1
Cathedral Square. Dibuka setiap hari pukul 07.30 – 18.30
Leal Senado Building
Gedung ini dibangun pada tahun
1784. Aslinya merupakan kantor dewan
kota Macau yang pertama. Hingga
saat ini Leal Senado masih difungsikan
sesuai aslinya. Nama Leal Senado (Loyal Senate) berasal dari judul “City of Our
Name of God Macau, There is None More Loyal” yang dianugerahkan oleh Raja Portugis John IV pada tahun 1654. Bangunan Leal senado merupakan bangunan neo
klasik yang hingga kini masih terjaga keutuhan aslinya hingga ke taman dibagian
belakang gedung. Pada lantai pertama gedung ini terdapat ruang pertemuan
upacara yang terbuka. Dari
dalam ruang pertemuan ini, tepatnya dikaca jendela tengah pemandangan Senado
Square terlihat jelas dan indah dengan lantai mozaiknya yang membentuk gelombang, khas Portugis. Saat saya berkunjung ke Macau bulan November, kota
Macau sedang berhias menyambut datangnya natal. Gedung Leal Senado tidak ketinggalan ikut berhias diri. Mulai dari ralling
tangga, jendela, langit-langit ruang hingga ke taman belakang terlihat cantik
dengan sentuhan hiasan natal.
Menghabiskan waktu sekitar 4 jam untuk
mengunjungi beberapa obyek wisata di sekitar Senado Square
kami tak lupa mencicipi Macau Egg Tart yang terkenal sebagai makanan khas Macau. Rasanya yang manis,
gurih dan hangat terasa
nikmat ditengah gerimis pagi itu. Pukul 11 kami tiba di
hotel dan check out untuk menuju Hongkong.
Fat Siu Lau Restaurant
African Chicken |
Tree of Prospherity
Sambil menuju Macau Ferry
Terminal, kami sempatkan mampir ke Wynn Hotel untuk melihat atraksi Tree of
Prospherity. Pertunjukan gratis yang diadakan oleh hotel Wynn ini selalu
menjadi atraksi yang ditunggu-tunggu oleh tamu maupun pengunjung hotel.
Pertunjukan selama 10 menit ini menyajikan permainan langit-langit hotel yang
berukir lambang horoskop cina bergerak terbuka dan menurunkan sebuah lampu
Kristal yang indah. Setelah lampu Kristal diturunkan, lantai tepat dibawah lampu akan terbuka dan memunculkan sebuah pohon dari dasar lantai yang disebut tree
of prospherity. Pengunjung dipersilahkan untuk melempar uang koin kearah pohon
kemakmuran agar mendapatkan keberuntungan.
Symphony of Lights
Symphony of Lights |
Ladies Market
Surga belanja bagi shopaholic yang terletak di kawasan Mong-kok Kowloon. Aneka barang yang dijajakan mulai dari baju, sepatu, tas, asesoris hingga barang elektronik tumpah ruah hingga ke jalan yang sengaja ditutup uuntuk kegiatan pedangan. Suasananya yang mirip pasar Blok M semakin ramai ditambah dengan musik yang hingar bingar. Agaknya penduduk Hongkong semakin malam semakin aktif.
Avenue of starsHandprint Maggie Cheung |
Taipa
Puas mengabadikan beberapa
gambar, kami melanjutkan perjalanan menuju Taipa! Ah kota yang sangat romantis sekali di bagian lain dari Macau. Perjalanan dari Hongkong menuju
Taipa ditempuh dengan menggunakan Ferry. Disini kesalahan terjadi, seharusnya
kami mengambil ferry menuju Taipa terminal, tetapi karena kurang informasi kami
mengambil Ferry menuju Macau terminal. Tetapi disetiap kesalahan selalu ada
hikmah yang didapat. Hikmahnya adalah karena salah ambil jenis Ferry, ternyata
kami membayar untuk kelas executive yang mendapat fasilitas makan siang diatas
Ferry dan mendapatkan layanan prioritas untuk exit dari kapal. Sesekali jadi
VIP enak juga! Hahahhaa. Berkat salah jurusan pula, kami jadi “terdampar” di
The Venetian Resort. Hotel yang besarnya luar biasa. The Venetian Resort merupakan hotel dan kasino
terbesar didunia, dibangun dengan meniru desain kota Venesia di Italia lengkap dengan gondola dan
troubadournya. Melihat kasino yang sebegitu luasnya, rasa ingin tahu mengundang
kami untuk masuk kedalam Kasino
terbersit keinginan untuk mencoba. Well, paling tidak hanya untuk memenuhi rasa keingintahuan
saja. Setelah melihat-lihat aneka mesin didalam kasino, kami sepakat
membatalkan keinginan mencoba, karena gak ngerti cara mainnya. Sudah berusaha
nanya dan memperhatikan pengunjung lain tapi tetep aja gak ngerti.
Taipa Village
duduk disini terasa romantisbanget |
Cafe Taipa
Sebagai ganti naik gondola,
kami memutuskan makan di Café Taipa. Tempat makan ini gak pernah sepi
pengunjung. Setiap pengunjung keluar, selalu ada lagi yang masuk. Berbekal
teori, makanan enak kalau banyak pengunjung kami memutuskan makan malam disana.
Menu yang dipesan malam itu Chicken Portuguese, nasi dan lime squash. Ayam yang
direndam dengan bumbu portugis, dibakar bersama potongan kentang dan buah
zaitun terasa lembut dan rich baik ayam maupun kuahnya. Tempat makan ini sangat
saya direkomendasikan untuk anda datangi jika berunjung ke Taipa.
Kalau saya bandingkan harga dan rasa makanan di Macau jauh lebih bersahabat dan
menggugah selera dibandingkan makanan di Hongkong. Ini menurut pendapat saya
lho ya.
Portuguese Chicken yang lembut dan rich |
Pagi hari sebelum meninggalkan
Taipa, kami sempatkan mengunjungi
Taipa Village sekali lagi. Melihat desa ini di malam dan pagi hari menampilkan
pemandangan yang berbeda. Hanya satu persamaannya, sama-sama terlihat cantik!
Akhirnya setelah beberapa hari berpetualang dari Macau, Hongkong dan Taipa kami harus pulang. Disaat kami sudah mulai beradaptasi dengan rute-rute bus dan MTR, waktu sudah habis. Selamat tinggal Macau, Hongkong dan Taipa. Saya masih ingin kesini lagi suatu hari nanti (dengan pasangan tentunya, ehmmm) dan kali ini saya ingin menjelajah wilayah lain dari Macau. Saya ingin menjelajah wilayah Coloane!
Akhirnya setelah beberapa hari berpetualang dari Macau, Hongkong dan Taipa kami harus pulang. Disaat kami sudah mulai beradaptasi dengan rute-rute bus dan MTR, waktu sudah habis. Selamat tinggal Macau, Hongkong dan Taipa. Saya masih ingin kesini lagi suatu hari nanti (dengan pasangan tentunya, ehmmm) dan kali ini saya ingin menjelajah wilayah lain dari Macau. Saya ingin menjelajah wilayah Coloane!
Astagfirullah.... musyrik tuh. Isitighfar yang banyak ya pak, supaya paham kalau ini blog tentang travelng bukan pengen KAYA MENDADAK.
BalasHapus