Tugu Simpang Lima Bengkulu |
Tidak banyak orang yang tahu
sejarah mengenai Bengkulu yang dahulu disebut Bencoolen, salah satu provinsi di
bagian selatan Sumatera hasil pemekaran wilayah. Menurut sejarah, Bengkulu dierahkan kepada Belanda oleh Inggris dan Belanda menyerahkan Singapura kepada Inggris pada tanggal 17 Maret 1824 melalui Perjanjian London (Traktaat
London). Bersyukurlah kita karena Bengkulu ternyata menyimpan banyak kekayaan
alam didalamnya.
Salah satu icon kota Bengkulu
yang terkenal adalah Tabot yang berbentuk bangunan bertingkat dengan hiasan
ornamen kertas berwarna warni. Tabot dapat anda temui hampir disetiap
persimpangan jalan di kota bengkulu. Pada tanggal 1 hingga 10 Muharram biasanya
diadakan festival Tabot yang menarik banyak wisatawan domestik mancanegara.
Bengkulu juga identik dengan
bunga Rafflessia Arnoldi yang diambil dari nama penguasa benteng Sir Thomas
Stamford Raffless dan asistennya yang bernama Arnold. Banyak orang keliru
menyebutkan bunga bangkai sebagai bunga Rafflessia Arnoldi icon kota Bengkulu
padahal kedua flora tersebut sama sekali berbeda bentuknya.
BENTENG FORT MARLBOROUGH
Fort Marlborough |
Disinilah tentara Inggris
membangun sebuah benteng kokoh yang indah ditepi pantai Tapak Paderi. Benteng
Fort Marlborough dibangun pada masa kolonial Inggris tahun 1714 s/d 1741
dibawah pemerintahan Gubernur pada jaman itu, Joseph Collet. Diberikan nama
Marlbourough sebagai penghormatan kepada Sir John Churcil, Duke of Marlborough
I. Benteng ini masih terpelihara dengan baik hingga sekarang. Ada satu buah
bangunan yang gentengnya berwarna merah dan masih asli buatan Inggris. Luar
biasa, genteng yang asli tetap bagus tidak termakan usia apalagi berlumut. Di
dalam benteng terdapat 3 buah makan dan 5 buah batu nisan yang akan menyambut
dipintu masuk. Di benteng ini juga terdapat ruang interogasi Soekarno. Namun
demikian tidak pernah ada bukti/dokumen sejarah yang benar-benar menyatakan
kalau Bung Karno pernah ditahan di benteng Marlborough. Semasa pengasingannya
di Bengkulu pada tahun 1938 s/d 1942, Bung Karno malah menikahi seorang gadis
cantik asli Bengkulu. Jadi menurut pemandu wisata benteng logikanya adalah
kalau ditahan, mana mungkin bisa menikah diluar benteng. Menurut penuturan guide,
bung Karno pernah diminta oleh Belanda untuk membuat monumen di Bengkulu tetapi
beliau menolak karena dikhawatirkan nantinya monumen tersebut diakui oleh
Belanda sebagai bukti pengakuan Bengkulu terhadap pemerintahan Belanda.
Saat saya berkunjung bulan
Desember 2013 lalu, Benteng Marlborough saat ini sedang berbenah diri untuk
menyambut hari Pers Nasional yang akan diselenggarakan didalam benteng. Semoga
saja tidak ada tangan-tangan jahil yang merusak bangunan historis ini. Hati
saya miris sekali melihat coretan-coretan jahil pengunjung di tembok dan
genteng. Wisatawan domestik belum semuanya memahami pentingnya menjaga kelestarian
sejarah. Agaknya perlu juga diadakan razia pulpen dan tip-ex dari tas
pengunjung sebelum memasuki benteng.
Buat anda pencinta fotografi
pasti terpuaskan disini. Banyak sekali spot-spot indah yang dapat diabadikan. Sedikitnya
ada 7 spot terbaik yang jadi icon benteng Marlborough. View dari atas benteng
adalah pemandangan lepas ke arah pantai Tapak Paderi. Biasanya sore hari banyak
muda mudi dan keluarga yang duduk-duduk diatas benteng untuk menunggu sunset.
PANTAI TAPAK PADERI
Perahu nelayan bersandar |
Tempat menunggu sunset terbaik
lainnya selain dari atas benteng adalah dari pinggir pantai Tapak Paderi.
Sambil menunggu matahari terbenam anda bisa membeli aneka seafood mulai dari
udang, kerang, lobster dan kepiting yang digoreng kering dengan tepung menjadi
camilan lezat dan berprotein tinggi. Camilan ini bisa anda dapatkan disepanjang
pantai, biasanya dijual sore hari. Pedangan memanfaatkan sisi pantai untuk
menempatkan kursi-kursi bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana pantai.
Aiihh pantai ini cantik luar biasa! Hamparan pasir putih berpadu dengan air
laut yang biru toska dihiasi dengan beberapa perahu cadik nelayan yang sedang
berada dipantai menjadi pemandangan yang luar biasa. Pemandangan yang indah
tersebut masih terus ditambah dengan warna langit yang merona jingga saat
matahari perlahan membenamkan dirinya. Subhanallah...., saya kehabisan kata.
Yang ada hanyalah jari yang sibuk menekan tombol kamera tak henti-henti untuk
merekam keindahan pemandangan saat itu. Langit yang semula berwarna biru
menjadi menjadi merah muda merona kemudian perlahan menjadi jingga hingga
oranye yang pekat. 5 huruf untuk view sore itu, INDAH! Aktifitas lain yang bisa
dilakukan dipantai Tapak Paderi adalah bersepeda santai. Dengan membayar sewa
Rp10,000/jam anda dapat bersepeda disepanjang garis pantai. Waktu yang tepat
untuk bersepeda santai adalah pagi atau sore hari.
Ohya saran penting nih, disepanjang pantai terdapat penjaja gorengan seafood berbalut tepung terigu yang rasanya gurih dan crispy. Duduk-duduk manis dibangku-bangku yang disediakan ataupun duduk di pasirnya yang lembut untuk menanti sunset sambil mengobrol ditemani camilan seafood goreng bakal terasa mengasikan. Harga seafood goreng tersebut masih terjangkau kok. Untuk sate udang dihargai Rp3,000,- pertusuk isi 3 buah udang. Yang paling mahal mungkin gorengan lobster yang dibandrol seharga Rp25,000/ekornya. Gorengan lainnya ada kerang, belut, kepiting dan aneka seafood lainnya. Selagi traveling harap dimaklum kalau semua jenis makanan dicoba. Gak sah rasanya menginjakan kaki disuatu tempat tanpa mencicipi kuliner khas lokalnya. Alasan yang sebenarnya lebih tepat untuk pembenaran terhadap kekhilafan saya sih hehehhee
lobster goreng, crunchy! |
Tempat bersejarah lainnya yang
ada di kota Bengkulu adalah rumah pengasingan Bung Karno yang terletak di jalan
Soekarno Hatta, Rumah Ibu Fatmawati Soekarno di jalan Fatmawati dan Masjid Soekarno
atau yang dikenal dengan nama Mesjid Jamik di jalan MT. Haryono.
RUMAH SOEKARNO
Rumah pengasingan bung Karno |
Bagi anda yang sudah menyaksikan
film Soekarno karya Hanung Bramantyo tentu mengenali rumah ini. Disini terdapat
sepeda kumbang yang dahulu digunakan oleh Bung Karno, koleksi buku-buku bacaan
beliau, satu set kursi kayu hingga ranjang tidurnya. Dihalaman belakang rumah
terdapat sumur yang hingga kini masih berfungsi. Pengunjung banyak yang mencuci
muka dengan menggunakan air sumur tersebut dengan berbagai mitos mulai dari
datang kembali ke Bengkulu hingga.....dapat jodoh! Wallahualam, yang jelas
rumah ini merupakan saksi bisu perjuangan bung karno semasa diasingkan oleh
pemerintah Belanda. Rumah ini juga menyediakan aneka buku-buku mengenai
Soekarno. Sebuah standing banner dengan gambar ibu Fatmawati dan Bung Karno
tersenyum menyambut kedatangan anda dipintu masuk. Hingga kini rumah
pengasingan Soekarno masih terpelihara dengan baik.
RUMAH IBU FATMAWATI SOEKARNO
Rumah panggung yang sederhana |
Dirumah panggung tradisional
Bengkulu inilah seorang gadis cantik bernama Fatmawati yang lahir tanggal 5
Februari 1923 dibesarkan. Kecantikan Fatmawati menggetarkan hati Soekarno yang
kemudian meminangnya untuk menjadi istri. Sebuah mesin jahit milik ibu
Fatmawati diletakkan diatas meja lengkap dengan kursinya. Hingga saat ini, jika
ada kunjungan dari pemerintah pusat atau perayaan hari besar seperti 17 Agustus
ibu-ibu Dharma wanita masih melakukan tradisi menjahit bendera merah putih
dirumah ibu Fatmawati sebagai bentuk penghargaan mereka terhadap ibu Fatmawati
yang menjahit dengan tangan bendera pusaka sang Merah Putih. Luar biasa, sebuah
tradisi yang perlu dijaga kelestariannya, semoga pemerintah kota bengkulu tetap
mempertahankan tradisi ini.
MESJID SOEKARNO/ MESJID JAMIK
Mesjid unik ditengah jalan |
Sebuah mesjid beratap merah
terlihat agak ganjil karena berada ditengah-tengah jalan di pusat kota. Selidik
punya selidik ternyata itu adalah salah satu bangunan yang dimasukan sebagai
cagar budaya karena dibangun oleh Ir. Soekarno, mantan Proklamator sekaligus
Presiden pertama Indonesia. Beliau yang merancang desain mesjid yang hingga
kini tetap dipertahankan keberadaannya meskipun berada ditengah-tengah jalan.
Masyarakat tidak menginginkan mesjid ini dipindahkan sebagai bentuk rasa hormat
mereka terhadap Soekarno. Hingga kini mesjid Jamik masih digunakan oleh masyarakat untuk beribadah.
Wisata di Bengkulu recommended
sekali untuk weekend getaway. Hanya dalam 1 hari saja anda dapat mengunjungi
beberapa obyek wisata karena letaknya berdekatan dan lalu lintasnya yang tidak
macet. Tak Lupa terimakasih banyak untuk Ayu Minar dan Ayu Suryani beserta Kaka Andri yang sudah mengantar kami jalan-jalan selama di Bengkulu dan membelikan banyak sekali oleh-oleh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar