Pusat kota ini terletak ditepi Sungai Saigon, 60 kilometer (37 mil) dari Laut Cina Selatan dan 1.760 kilometer (1.094 mil) selatan Hanoi. Ditaklukan oleh Perancis pada tahun 1859, kota ini banyak dipengaruhi oleh Perancis selama pendudukan kolonial mereka di Vietnam. Hal ini terlihat dari banyaknya sejumlah bangunan bergaya klasik barat di kota ini yang mencerminkan pengaruh tersebut. Begitu banyaknya pengaruh Eropa sehingga Saigon dijuluki "Mutiara dari Timur Jauh" (Hon Ngoc Vien Đông) atau "Paris di Timur" (Paris Phuong Đông).
Pada tahun 1975, Saigon digabungkan dengan provinsi Gia Dinh dan diubah namanya menjadi Kota Ho Chi Minh (meskipun demikian nama Saigon masih sering digunakan). Pusat kota ini terletak ditepi sungai Saigon, 60km dari Laut China Selatan.
Kota Ho Chi Minh adalah pusat ekonomi terpenting di Vietnam. Sekitar 300,000 usaha termasuk banyak perusahaan besar terlibat dalam industri teknologi tinggi, elektronik, pemrosesan dan industri ringan, juga dalam bangunan, bahan bangunan dan produk pertanian.
Berikut ini bangunan-bangunan bersejarah yang wajib dikunjungi di Saigon (sekarang dikenal dengan nama Ho Chi Minh City) yang banyak dipengaruhi oleh arsitektur gaya Eropa neo-klasik.
Ho Chi Minh City Hall
Ho Chi Minh City Hall atau Hotel de Ville de Saigon (Ho Chi Minh City People's Committee Head Offfice) dibangun pada periode tahun 1902 – 1908 dengan gaya kolonial Perancis. Pada tahun 1975 dinamakan menjadi Ho Chi Minh City People's Committee. Sayangnya gedung yang terlihat cantik baik disiang maupun malam hari ini tidak dibuka baik untuk umum ataupun untuk turis. Sebuah patung terdapat di taman asri didepan bangunan ini. Pagi hari merupakan waktu yang terbaik untuk mengunjungi gedung ini. Udara sekitar masih bersih dari polusi dan taman tampak indah dengan sinar matahari yang hangat. Malam hari anda akan mendapatkan pemandangan yang berbeda lagi. Gedung ini tampak terlihat cantik dengan lampu penerangannya.
The Saigon Opera House (Municipal Theater, Ho Chi Minh)
Melangkah beberapa meter dari Ho Chi Minh City Hall, terdapat The Saigon Opera House yang dalam bahasa Vietnam Nhà hàt Lòn Thành phò Hò Chi Minh (Gedung Opera/ teater kota Ho CHi Minh). Gedung cantik ini dibangun pada tahun 1897 oleh arsitek Perancis Ferret Eugene. Dahulu tempat ini dikenal sebagai French Opera House, dimana gaya bangunannya sengaja dibuat mirip dengan gedung Opera Garnier di Paris dengan pilar-pilar ala Yunani, namun dalam skala yang lebih kecil.
Gedung berkapasitas 800 kursi ini sempat dipergunakan sebagai gedung Dewan Majelis Vietnam Selatan hingga tahun 1956. Fungsinya dikembalikan lagi sebagai gedung teater pada tahun 1975 dan mengalami perbaikan pada bagian depan di tahun 1998 dalam rangka perayaan 300 tahun berdirinya kota Saigon. Gedung ini tampak cantik dimalam hari dengan tata cahaya lampunya.
Gedung berkapasitas 800 kursi ini sempat dipergunakan sebagai gedung Dewan Majelis Vietnam Selatan hingga tahun 1956. Fungsinya dikembalikan lagi sebagai gedung teater pada tahun 1975 dan mengalami perbaikan pada bagian depan di tahun 1998 dalam rangka perayaan 300 tahun berdirinya kota Saigon. Gedung ini tampak cantik dimalam hari dengan tata cahaya lampunya.
Gereja Notre-Dame Cathedral Basilica
Gereja ini terletak di pusat kota yang termasuk distrik satu dan memiliki nama resmi Basilica of Our Lady of The Immaculate Conception. Gereja ini disebut juga Notre-Dame karena kemiripannya dengan Katedral yang terkenal di Paris.
Gereja Notre-Dame Cathedral Basilica dahulunya merupakan “Gereja Saigon”. Sebuah gereja kayu kecil yang dibangun pada jaman penjajahan Perancis di tahun 1863 diatas tanah sebuah Pagoda Vietnam yang terabaikan. Rayap pada akhirnya menghancurkan struktur bangunan, yang sebenarnya terlalu kecil juga untuk ukuran sebuah gereja. Seorang arsitek Perancis bernama J. Bourad memenangkan kontes untuk mendesain ulang Gereja Saigon dengan menonjolkan desain neo-roman dan memulai konstruksinya pada tangal 7 Oktober 1877.
Gereja Notre-Dame Cathedral yang saat ini berdiri di kota Ho Chi Minh diselesaikan pembangunannya pada hari Paskah di tahun 1880. Saat itu menara lonceng kembar belum ditambahkan sampai pada tahun 1895 bersamaan dengan enam lonceng tembaga. Pada tahun 1962 gereja ini dinaikan statusnya dari nama Gereja Saigon Chief Cathedral menjadi Gereja Notre-Dame Cathedral Basilica.
Gereja ini pernah menjadi pusat perhatian ketika pada bulan Oktober 2005 sebuah patung, Mary perawan suci yang berada didepan gereja konon meneteskan airmatanya. Fenomena ini menarik perhatian ribuan orang sehingga menimbulkan kemacetan luar biasa dikota. Namun demikian Gereja katolik di Vietnam secara resmi mengeluarkan pernyataan bahwa patung tersebut tidak pernah meneteskan airmata, walaupun fenomena tersebut diakui kebenarannya oleh banyak saksi mata.
Kecantikan Gereja ini menjadikan tempat favorit bagi para pasangan untuk melakukan foto pre-wedding maupun melangsungkan pernikahannya disini. Bentuk bangunan yang bergaya Eropa dengan dinding bata yang berwarna merah menjadikan bangunan ini terlihat klasik dan elegan. Gereja ini masuk dalam agenda wajib para turis yang berkunjung ke Ho Chi Minh City. Pagi hari merupakan waktu yang tepat untuk mengunjungi tempat ini.
Kantor Pos Pusat Saigon
Bersebelahan dengan Gereja Notre-Dame Cathedral, anda akan menemukan sebuah bangunan yang sangat menarik baik eksterior maupun interiornya. Kantor Pos Pusat Saigon (dalam bahasa Vietnam: Bưu điện Thành phò Hò Chi Minh) adalah sebuah kantor pos di pusat kota Ho CHi Minh. Bangunan ini dibangun ketika Vietnam masih merupakan bagian dari Indochina Perancis pada awal abad 20. Gedung ini memiliki gaya arsitektur Gothic. Dirancang dan dibangun oleh arsitek terkenal Gustave Eiffel, gedung ini tampak serasi berdampingan dengan Gereja Notre-Dame. Kantor Pos Pusat Saigon juga termasuk dalam daftar gedung bersejarah yang wajib dikunjungi oleh wisatawan.
The White House of Saigon |
Salah satu tempat yang wajib dikunjungi apabila berada di Saigon adalah Reunification Palace yang dalam bahasa Vietnam disebut Dinh Độc Lập. Dikenal sebagai Istana Kemerdekaan sebelum jatuhnya Saigon ke tangan komunis, Istana Reunifikasi dahulunya merupakan tempat kediaman dan pusat komando Jenderal Nguyen Van Thieu, Kepala Militer Junta yang menjadi berkuasa setelah Presiden Vietnam Selatan pertama tewas dibunuh.
Sebagai salah satu bangunan termegah di Saigon, gedung ini sering juga disebut "The White House of Saigon". Gedung ini terlihat anggun dengan halaman depannya yang luas dihiasi dengan air mancur. Istana ini dibangun pada saat pemerintah Vietnam Selatan berkuasa di Saigon pada awal tahun 1960an dan dirancang oleh arsitek Vietnam terkemuka Ngo Viet Thu. Disinilah tempat tinggal dan juga kantor Presiden Vietnam Selatan sampai tentara komunis Vietnam Utara akhirnya berhasil merebut istana ini pada tanggal 30 April 1975.
Dengan kemenangan Vietnam Utara, maka berakhirlah perang Vietnam dan tentara Amerika pun melarikan diri. Tanggal 30 April pun diperingati sebagai "The Fall of Saigon" dan menandai bersatunya kembali negara Vietnam. Tepat dihalaman istana terpajang dua buah tank yang digunakan oleh tentara Vietnam Utara untuk merubuhkan pintu gerbang istana ini. Untuk memperingati kejadian bersejarah itu, istana ini selanjutnya dijadikan museum dan disebut sebagai "Reunification Palace".
Bangunan yang memiliki 4 lantai dan 1 mezannine ini berisikan ruangan-ruangan yang dilengkapi dengan furniture antik berkualitas tinggi. Dari Sekian banyak ruangan, ada satu buah ruangan yang merupakan ruangan terbaik di istana ini. Ruangan untuk menerima tamu negara. Ruangan ini menjadi istimewa karena salah satu dindingnya dilukis tangan full dari atas hingga bawah. Dilengkapi dengan karpet tebal dan furniture sofa dengan upholstery putih menjadikan ruangan ini terlihat mewah dan elegan. Ruangan lainnya adalah ruangan pertemuan, ruan makan lengkap dengan dinning setnya, ruang bioskop, ruang bermain kartu, kamar tidur lengkap dengan furniturenya, perpustakaan dan ruang dansa berada dilantai paling atas.
Alamat Museum: 135 Nam Ky Khoi Nghia Street, Distric 1
Jam kunjungan Museum: 07.30 s/d 16.00, tutup untuk istirahat jam 11.00 s/d 13.00
Harga tiket: 30,000vnd, untuk naik touring car keliling istana dikenakan biaya tambahan 10,000vnd.
Dibalik tembok batu ini tersimpan kekejaman perang Vietnam |
Museum ini disebut War Remnants Museum yang dalam bahasa Vietnam Bậo tậng chưng tich chiện tranh. Terletak di distrik no 3 di kota Ho Chi Minh, museum ini pertama kali dibuka pada September 1975 sebagai bahan propaganda pemerintah komunis dan karenanya disebut sebagai "The House for Displaying War Crimes of American Imperialism and the Puppet Government". Yang dimaksud dengan pemerintah boneka, tentu saja pemerintah Vietnam Selatan. Museum ini sempat berganti nama menjadi "Museum of American War Crimes", lalu "War Crimes Museum". Namun perubahan politik dan juga pemerintah Vietnam yang sudah lebih terbuka, nama museum ini akhirnya diubah menjadi War Remnants Museum hingga saat ini.
Konon selama perang Vietnam, 3 juta orang diklaim tewas (2 juta orang diantaranya adalah rakyat sipil), 2 juta orang menderita luka-luka dan 300,000 orang dilaporkan hilang. Ahh, perang...dimana-mana hanya menimbulkan duka dan penderitaan bagi rakyat.
Pada halaman luar museum, terdapat sebuah bangunan yang diberi nama "Tiger Cages" atau dalam bahasa Vietnam disebut Chuống Cọp. Bangunan ini merupakan sel khusus dari penjara Con Dao. Didalam bangunan ini terdapat berbagai jenis alat-alat eksekusi bagi tahanan yang sangat mengerikan. Pada bagian lain, terdapat dua buah kurungan dari kawat berduri. Satu kurungan berukuran 2x1 meter dengan tinggi kurang lebih 50cm untuk diisi 4 - 6 orang tahanan. Kurungan lainnya berukuran sama dengan tinggi kurang lebih 60cm untuk diisi hingga 8 orang tahanan. Bagian lain dari sel berisikan foto-foto tahanan dengan kondisi fisik yang sangat mengerikan. Jujur saja, saya kurang nyaman berada disini. Aura kesakitan terpancar dari foto-foto yang terpajang.
Alamat Museum: Vo van Tan 28 street, Distric 3
Jam kunjungan Museum: 07.30 s/d 16.00, tutup untuk istirahat jam 11.00 s/d 13.00
Harga tiket masuk: 15,000vnd
Ho Chi Minh Museum |
Menempati sebuah gedung tua yang fisebut "Dragon House". Pada tahun 1863, Dragon House merupakan kantor pabean yang berlokasi tidak jauh dari Sungai Saigon.
Museum ini merupakan gallery foto-foto perjalanan hidup dari Ho Chi Minh yang terlahir dengan nama Nguyen Sinh Chung dan dikenal juga dengan nama Nguyen That Thanh. Nama Ho Chi Minh sendiri memiliki arti "Ho Sang Pencerah". Ho Chi Minh merupakan sahabat dekat Presiden Soekarno semasa hidupnya aktif berjuang untuk mengusir penjajah dari Vietnam dan berusaha mempersatukan Vietnam Utara dan Vietnam Selatan.
Museum ini juga menampilkan benda-benda pribadi Ho Chi Minh seperti baju, sandal, kartu ucapan, surat dan lain sebagainya. Beberapa patung Ho Chi Minh tampak menghiasi ruangan baik dilantai 1 maupun lantai 2. Terdapat pula foto-foto orangtua dan saudara dari Ho Chi Minh. Diluar gedung museum, terdapat taman yang asri dengan patung Ho Chi Minh berdiri tegak.
Alamat Museum: Nguyen Tat Thanh 1 street, Distric 4
Jam kunjungan Museum: 07.30 s/d 16.30 tutup untuk istirahat jam 11.00 s/d 13.00
Harga tiket masuk: 10,000vnd
Cukup informatif, klo boleh usul mungkin perlu ditambahkan kurs dalam rupiahnya. biar lebih mudah dibayangkan lagi.
BalasHapusSelamat.
kalau kurs kan naik turun, takutnya kalau diinfo nanti berubah. per tanggal 26 Mei 2012 kemarin kursnya Rp1,00 = 2 vnd (Vietnam Dong)
BalasHapus