Terletak di Jalan Tohpati, Denpasar Bali tempat ini sepintas tampak seperti rumah tua biasa. Memasuki halaman rumah, tampak beberapa wisatawan asing turun dari mobil van. Dihalaman samping rumah yang disulap menjadi workshop, tampak tiga orang wanita paruh baya sedang membatik dengan menggunakan canting dan malam. Wisatawan asing dengan antusias memperhatikan setiap gerakan jari mereka yang lincah menorehkan malam diatas kain mori.
Selain batik tulis, Popiler juga menyediakan batik cap. Tampak didinding beberapa alat cap batik berjejer dengan rapih. Disini saya baru mengerti perbedaan antara batik tulis dan batik cap. Rupanya batik tulis itu memiliki motif yang besar-besar sedangkan batik cap memiliki motif yang lebih kecil dan berpola sejajar. Senangnya, bertambah lagi pengetahuan tentang batik :).
Dibagian dalam rumah merupakan gallery produk batik siap pakai berupa kain tenun, kain batik, aneka perangkat rumah hingga busana anak sampai dewasa. Batik tulis dihargai paling murah sekitar 700ribuan. Harga itu mungkin dirasakan tinggi jika dibandingkan dengan batik massal produksi pabrik. Namun harga tersebut pantas diberikan untuk sebuah maha karya yang dilakukan secara manual dengan penuh ketekunan dan ketelitian. Bagi saya memiliki selembar kain batik tulis jauh lebih berharga dibandingkan memiliki gadget terbaru. Gimana dengan kamu? :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar