My Favorite Travel Quotes

"The world is a book and those who do not travel read only one page - St. Augustine", "I have found out that there ain't no surer way to find out whether you like people or hate them than to travel with them - Mark Twain", "If the traveler can not find master or friend to go with him, let him travel alone rather than with a fool for company - Budha", "Traveling is about the journey not the destination - Anonymous", "Traveling brings love and power back to your life - Rumi".

Rabu, 08 Januari 2014

5 Langkah Efektif Mengepak Barang

Beberapa traveler memilih membawa travel bag/ransel daripada koper. Apalagi jika tujuannya adalah daerah pegunungan. Membawa tas/ransel lebih efektif daripada membawa koper. Membawa tas/ransel memerlukan kepiawaian anda dalam melakukan packing. Mengepak barang atau packing adalah seni keterampilan mengisi kekosongan ruang sekaligus mengatur susunannya sesuai dengan kebutuhan. Ikuti lima langkah berikut untuk packing yang efektif dan efisien.

1. Zipped Lock Bag
lihat perbedaannya
Gunakan zipped lock bag saat mengepak barang agar menjadi ringkas, padat dan terlindung dari air. Jaket tebal yang dikemas dalam zipped lock bag memiliki perbedaan yang signifikan dengan yang tidak dikemas. Kemas semua barang/ pakaian dalam zipped lock bag dan keluarkan udara didalamnya sebelum mengunci perekatnya. Tips: setelah plastik zipped lock bag diisi penuh, tekan atau duduki hingga kempes sambil mengunci perekatnya. Anda akan takjub dengan space yang tersisa dalam tas/ransel. Selain berguna untuk meringkaskan pakaian, juga melindungi dari air. Meskipun hujan, anda tidak takut pakaian menjadi basah karena sudah terlindungi aman didalam plastik zipped lock bag. Lihat anda sudah melakukan beberapa hal dalam 1 langkah pertama. Meringkas muatan tas/ransel, mendapatkan space ekstra untuk barang-barang lainnya sekaligus melindungi pakaian dari air.

2. Jenis Pakaian
cardigan dan syal
Buat anda yang menyukai light pack saat traveling, bawalah pakaian yang tidak terlalu tebal. Tentu saja anda tetap harus memperhatikan faktor cuaca tempat tujuan. Jika tempat yang akan anda tuju memiliki cuaca dingin, pastikan anda membawa jaket. Tidak perlu membawa semua baju tebal, cukup 1 buah jaket dan beberapa kaos untuk pelapis dibagian dalam. Untuk cuaca yang panas padukan cardigan/kemeja katun dengan beberapa tank top/ t-shirt. Anda bisa menambahkan syal untuk mempercantik penampilan atau topi untuk penampilan berbeda. Semua tergantung bagaimana anda melakukan mix and match dengan sedikit kreatifitas agar penampilan selalu berbeda setiap harinya.

3. Kemasan Mini
botol kemasan kecil
Meskipun anda pergi 1 minggu lamanya tidak perlu membawa sabun cair dalam kemasan botol besar. Gunakan botol-otol kemasan kecil yang cukup untuk anda gunakan selama bepergian. Anda juga dapat menggunakan shampoo dalam kemasan sachet untuk menghemat space didalam tas/ransel. Bawalah alat-alat mandi secukupnya. Tidak perlu membawa alat-alat perawatan tubuh secara lengkap. Peralatan dasar seperti sabun, shampo yang mengandung conditioner, lotion, sikat gigi dan pasta gigi sudah mencukupi. Hindarkan membawa barang berlebihan yang akan menambah beban tas/ransel anda. Selalu gunakan zipped lock bag untuk mengantisipasi benda-benda cair tumpah didalam tas/ransel.


4. Mengatur Isi Tas/Ransel
Susun isi tas/ransel anda sesuai penggunaannya. Letakan pakaian yang pertama kali akan anda gunakan dibagian paling atas dalam tas/ransel anda. Susun berjenjang ke bawah sesuai dengan waktu penggunaannya. Dengan demikian anda tidak perlu repot mengeluarkan seluruh isi tas/ransel hanya untuk mengambil pakaian tidur yang kebetulan anda letakan paling bawah. Letakan alat-alat mandi dibagian yang mudah dijangkau. Biasanya tas/ransel memiliki kantung dibagian luarnya.

5. Memisahkan Pakaian
Kembali gunakan zipped lock bag untuk memisahkan pakaian bersih dan kotor anda. Tempatkan pakaian kotor pada bagian dasar tas/ransel.

Selamat berwisata, jangan ragu untuk membawa tas/ransel anda. Salam ransel!!

Selasa, 07 Januari 2014

MENAMBAH ILMU DI MUSEUM SATWA DAN BATU SECRET ZOO, JATIM PARK 2, MALANG

Museum Satwa
Sudah lama saya mendengar kerennya kebun binatang yang terletak di Jatim Park 2, Batu Malang ini. Dengan harga tiket yang terbilang lumayan pengunjung mendapat tiket terusan ke Museum Satwa dan Secret Zoo yang letaknya berdampingan. Museum Satwa sendiri menyimpan aneka hewan-hewan yang sudah diawetkan dan dipajang dalam diorama. Aneka satwa mulai dari mamalia, reptil hingga amphibi terpajang dengan konsep diorama yang menarik. Museum satwa ini salah satu museum yang menjadi favorit saya. Selain koleksinya lengkap dan terawat dengan baik, museum yang berpendingin udara ini sangat bersih. Pada jam tertentu museum memutar pertunjukan boneka hewan untuk anak-anak yang sayang untuk dilewatkan. Saya saja yang sudah dewasa betah duduk menontonnya apalagi anak-anak. Selesai berkeliling museum yang nyaman dan adem karena ber AC kami mulai masuk ke area kebun binatang atau Secret Zoo.


jenis hewan impor yang ada di secret zoo
Kebun binatang dengan luas 14 ha menampung beragam jenis koleksi hewan dari luar negeri maupun dalam negeri. Alur pergerakan pengunjung sudah dibuat sedemikian rupa sehingga pengunjung akan melihat keseluruhan koleksi hewan yang ada di kebun binatang ini. Gak usah khawatir tersesat karena semua alur dibuat satu arah. Hebatnya lagi kebun binatang ini bersih dan tidak bau seperti umumnya kebun binatang. Di beberapa lokasi bahkan dalam ruangan berpendingin udara. Disini terdapat area yang dapat dikunjungi dengan menggunakan otopet yang dapat disewa dari pengelola kebun binatang. Buat pecinta hewan reptil bisa berfoto bareng ular sanca albino yang diameter tubuhnya sebesar paha orang dewasa. Masih banyak lagi hewan-hewan lain yang bisa diajak berfoto bersama. Secret Zoo ini recommended sekali untuk traveler yang menyenangi hewan atau traveler cilik yang duduk di bangku sekolah. Tempat ini sarat dengan ilmu pengetahuan. Menambah ilmu dengan cara yang mengasyikan lewat kunjungan ke kebun binatang akan jadi pengalaman tak terlupakan.
gedung batu secret zoo





pengunjung juga bisa menginap di rumah pohon

MENANTI SUNRISE DI KETINGGIAN 2392 MDPL

sunrise yang malu-malu
Penantian panjang itu akhirnya datang. Sebelumnya saya heboh dengan perlengkapan naik gunung dengan membeli jaket super tebal, sarung tangan wol, kupluk dan masker karena terpengaruh berbagai artikel wisata yang mengatakan bahwa suhu udara di gunung Bromo sangat ekstrim dinginnya.

Perjalanan kami ke Gunung Bromo dimulai dari Taman Nasional Baluran dengan mengambil bus antar kota yang melewati gerbang Baluran di Batang menuju terminal Probolinggo dengan waktu tempuh sekitar 4-5 jam lamanya. Sesampainya di Terminal Probolinggo kami mengambil Elf Bison yang akan membawa penumpang hingga ke Cemoro Lawang, pemberhentian akhir di gunung Bromo. Sangat disayangkan pengelolaan elf bison ini sangat tidak profesional dan terkesan seperti mafia. Kendaraan sengaja tidak diisi sesuai kuota dengan tujuan agar penumpang membayar lebih besar 2 kali lipat dari biasanya. Mereka bahkan rela mengusir penduduk lokal yang kebetulan akan pergi ke arah gunung Bromo dan meminta mereka untuk tidak menaiki kendaraan yang sama dengan kami. Pemda setempat perlu ambil tindakan nih untuk menertibkan mereka. Bahkan calo-calo yang ada didalam terminal pun merasa takut terhadap  mafia elf bison diluar terminal ini. Kegiatan para mafia ini bisa berdampak menurunnya jumlah wisatawan. Gak heran lebih banyak orang memilih sewa kendaraan secara patungan untuk naik ke Cemoro Lawang.

Setelah menempuh perjalanan selama hampir 3 jam lamanya, kami tiba tempat penginapan dekat pemberhentian akhir menuju gunung Bromo. Wisma yang kami tempati ini merupakan rumah milik penduduk yang biasa disewakan. Memiliki 2 kamar tidur yang bersih, 1 kamar mandi dengan pemanas dan ruang tamu. Pengelola wisma juga membantu kami mencarikan sewa jeep untuk naik ke gunung Bromo jam 2 dinihari nanti. Ya umumnya para wisatawan berangkat sekitar pukul 2 malam dari kaki gunung Bromo dengan berkendara jeep untuk menyaksikan sunrise. Ternyata gak salah saya heboh dengan perlengkapan gunung, malam itu udara dinginnya benar-benar menusuk hingga ke tulang. Sebentar-sebentar saya lari ke kamar untuk sekedar menghangatkan badan dibalik selimut tebal.

Jam 2  dinihari, mobil jeep menjemput kami. Kolaborasi antara keinginan melihat matahari terbit dan kengerian berkendara dalam keadaan gelap gulita dengan jurang disisi kanan jalan ditambah kondisi jalan yang menanjak dan menikung tajam membuat kami memanjatkan doa mohon selamat. Sumpah, ngeri banget rasanya. 1 jam berkendara akhirnya kami tiba di pananjakan. Tempat dimana orang-orang menanti sang fajar terbit dari ufuk timur. Bayangan saya tentang gunung Bromo selama ini ternyata salah. Saya pikir untuk melihat sunrise, harus berjalan mendaki gunung terjal (harap maklum saya, teracuni film 5cm sebelumnya). Ternyata yang dimaksud mendaki disini adalah menaiki anak tangga yang tidak terlalu curam menurut saya. Alhamdulillah juga sih jadi gak terlalu menguras energi. Di pelataran pananjakan disediakan semacam gazebo dan kursi-kursi kayu yang disusun membentuk theater untuk menyaksikan sunrise. Kami segera hunting posisi paling sip supaya bisa melihat sunrise dengan sempurna.

Sayangnya pagi itu langit terlihat mendung. Sunrise tidak keluar dengan sempurna karena sebagian terhalang oleh awan. Meskipun demikian saya tetap bersyukur karena sudah menyaksikan salah satu maha karya Yang Kuasa. Menyaksikan warna langit yang semula gelap perlahan memancarkan warna jingga hingga akhirnya mentari keluar dari peraduannya adalah detik-detik yang membuat semua yang ada disana menahan nafas dan terpana. Saya membatin, terhalang awan aja bagus begini apalagi cuaca cerah tak berawan, pasti joss banget tuh sunrisenya. Buat kalian yang akan berkunjung ke gunung Bromo, saya sarankan untuk ambil paket berfoto langsung jadi. Minimal cetak 1 foto deh meskipun bawa kamera canggih sendiri. Tau gak gunanya buat apa? Niiih ya, para juru foto itu sudah tau spot-spot yang keren. Jadi kalau ambil paket foto sama mereka, nanti diajak ke beberapa lokasi yang keren. Dijepret beberapa kali dan nanti tinggal pilih yang mana mau dicetak. Nah kalau sudah tau spot keren, kalian tinggal pakai kamera sendiri buat nerusin narsisnya deh. Waktu itu sih berbekal rayuan maut secara bertubi-tubi dari kami ber 5, tukang foto akhirnya bersedia mentransfer file foto ke thumb drive kami ! nah perlu juga tuh bawa thumb drive.

bukit Teletubies
Puas foto-foto di Pananjakan, supir jeep merangkap guide membawa kami ke bukit teletubies. Konon katanya adegan pembuka film Teletubies diambil di bukit ini. Sampai sekarang, asli saya masih penasaran dengan kebenaran cerita ini. Bukit Teletubies sendiri merupakan kawasan bukit-bukit dengan savana yang indah. Bukit hijau dengan langit berwarna biru cerah berpadu awan putih beneran kayak di film Teletubies! Ah, jadi penasaran lagi deh.

Dari bukit Teletubies kami bergeser ke pasir berbisik yang sayangnya saat itu karena memasuki musim penghujan pasirnya basah dan tidak membentuk pola-pola seperti di gurun. Jadinya ya Cuma pasir hitam biasa saja. Yang membuat istimewa adalah Pura yang terletak di dekat caldera. Sayangnya karena keterbatasan waktu, kami gak sempat mampir ke Pura tersebut. Caldera gunung Bromo pun terpaksa kami lewatkan karena mengejar waktu untuk tiba di kota Batu tepat waktu.


So, saya masih punya harapan untuk suatu saat kembali ke Bromo dan menyaksikan sunrise tanpa awan mendung. Kali ini saya pastikan Pura dan Caldera harus saya sempatkan untuk kunjungi. 

Senin, 06 Januari 2014

5 ALASAN PENTING MENGGUNAKAN JASA PEMANDU WISATA

Kebanyakan turis lokal maupun mancanegara malas menggunakan jasa guide/pemandu ditempat wisata dengan alasan penghematan. Banyak tempat-tempat wisata di Indonesia yang menyediakan jasa guide dengan tarif murah dan ada juga yang tidak mematok tarif alias dibayar sukarela.

Padahal penghematan yang kerapkali dijadikan alasan untuk mengabaikan jasa guide justru malah sebaliknya. Guide sangat berperan membantu turis dalam memaksimalkan wisata mereka dari segi waktu, tenaga, biaya dan lainnya. Lho kok bisa begitu? Mau tau alasannya, simak berikut ini.

spot arahan guide di Tirta Empul
1. HEMAT WAKTU. Bagi traveler yang umumnya pekerja, berlibur adalah suatu hal yang sangat diperlukan untuk  melepaskan diri sejenak dari rutinitas kantor yang menjenuhkan. Biasanya perjalanan yang dapat dilakukan hanya perjalanan singkat sesuai jatah cuti. Bagi pekerja waktu liburan amatlah berharga. Berwisata ke suatu tempat dengan menggunakan jasa guide akan membantu traveler menghemat waktu dengan membawa ke lokasi yang tepat dan bernilai. Bandingkan jika anda pergi sendiri dan tidak tahu kearah mana harus menuju, yang ada anda hanya menghabiskan waktu di satu titik dan tanpa terasa waktu terbuang begitu saja.

2. HEMAT TENAGA. Di tempat wisata traveler biasanya ingin mengeksplore obyek yang dituju semaksimal mungkin tanpa memperhitungkan tenaga yang dikeluarkan. Akibatnya banyak traveler yang keletihan hanya di satu lokasi karena kehabisan tenaga. Akibatnya wisata yang dilakukan tidak maksimal. Dengan bantuan guide, anda bisa menghemat tenaga tanpa mengurangi tujuan wisata. Guide tahu jalan-jalan pintas dari satu titik ke titik lainnya disebuah lokasi wisata sehingga anda bisa tetap mengeksplorasi tanpa kehabisan tenaga. Simpan tenaga anda untuk destinasi berikutnya.

3. INFORMASI LENGKAP. Pada umumnya guide sudah hafal diluar kepala mengenai informasi obyek wisata tempat dia bekerja. Terutama di tempat wisata sejarah anda bisa menambah pengetahuan melalui informasi lengkap yang dengan fasih disampaikan oleh guide, tidak hanya berjalan dan melihat-lihat tanpa paham sejarah maupun ceritanya. Tidak jarang ada cerita-cerita unik yang tidak beredar di internet anda dapatkan dari penuturan guide. Apalagi jika sang guide adalah saksi pelaku sejarah, dijamin cerita akan mengalir deras tak putus-putus karena memorinya mengingat kembali kejadian yang membekas didalam ingatannya.

4. HEMAT BIAYA. Tips yang diberikan untuk jasa guide tidak ternilai dengan informasi yang diberikan. Bayangkan jika anda kembali dari tempat wisata dan menyadari setelahnya bahwa ada lokasi penting yang tidak tersambangi sewaktu anda disana. Penyesalan anda hanya dapat dibayar dengan kembali lagi ke tempat tersebut yang artinya mengeluarkan biaya perjalanan lagi. Dengan jasa guide, anda akan diantarkan ke lokasi-lokasi penting yang pantang untuk dilewatkan. Di beberapa tempat dengan bantuan guide anda bisa memiliki akses lebih untuk masuk kedalamnya. Lihat betapa beruntungnya anda!

spot pilihan guide di benteng Fort Marlborough
5. SPOT FOTO TERBAIK. Berwisata ke suatu tempat belum lengkap rasanya kalau tidak mengabadikan dalam bentuk gambar melalui kamera. Entah itu kamera hp, gadget, kamera saku ataupun kamera mahal berlensa panjang. Seorang guide biasanya sudah kenal spot-spot terbaik dari obyek wisata tempat dia bekerja. Anda gak perlu capek turun naik tangga atau mengelilingi bangunan hanya untuk mencari spot terbaik untuk berfoto. Guide dengan senang hati menunjukan spot terbaik hingga posisi dimana anda harus berdiri untuk berfoto. Mereka juga akan dengan senang hati diminta bantuannya untuk mengambil gambar anda. Jadi buat solo traveler gak usah bingung untuk mengabadikan gambarnya.

Nah gimana, sudah gak ragu lagi kan menggunakan jasa guide/pemandu wisata. Hanya dengan mengeluarkan biaya yang relatif tidak terlalu memberatkan kocek, perjalanan wisata anda menjadi lebih maksimal. Anda menghemat tenaga, waktu, biaya, mendapatkan cerita lengkap dan foto-foto di spot tempat wisata terbaik. Selain itu anda juga turut berperan membantu perekonomian para guide yang umumnya berpenghasilan tidak besar. Selamat berwisata dengan cerdas!

Bencoolen, A perfect weekend getaway!

Tugu Simpang Lima Bengkulu
Tidak banyak orang yang tahu sejarah mengenai Bengkulu yang dahulu disebut Bencoolen, salah satu provinsi di bagian selatan Sumatera hasil pemekaran wilayah. Menurut sejarah, Bengkulu dierahkan kepada Belanda oleh Inggris dan Belanda menyerahkan Singapura kepada Inggris pada tanggal 17 Maret 1824 melalui Perjanjian London (Traktaat London). Bersyukurlah kita karena Bengkulu ternyata menyimpan banyak kekayaan alam didalamnya.  

Salah satu icon kota Bengkulu yang terkenal adalah Tabot yang berbentuk bangunan bertingkat dengan hiasan ornamen kertas berwarna warni. Tabot dapat anda temui hampir disetiap persimpangan jalan di kota bengkulu. Pada tanggal 1 hingga 10 Muharram biasanya diadakan festival Tabot yang menarik banyak wisatawan domestik mancanegara.

Bengkulu juga identik dengan bunga Rafflessia Arnoldi yang diambil dari nama penguasa benteng Sir Thomas Stamford Raffless dan asistennya yang bernama Arnold. Banyak orang keliru menyebutkan bunga bangkai sebagai bunga Rafflessia Arnoldi icon kota Bengkulu padahal kedua flora tersebut sama sekali berbeda bentuknya.

BENTENG FORT MARLBOROUGH
Fort Marlborough
Disinilah tentara Inggris membangun sebuah benteng kokoh yang indah ditepi pantai Tapak Paderi. Benteng Fort Marlborough dibangun pada masa kolonial Inggris tahun 1714 s/d 1741 dibawah pemerintahan Gubernur pada jaman itu, Joseph Collet. Diberikan nama Marlbourough sebagai penghormatan kepada Sir John Churcil, Duke of Marlborough I. Benteng ini masih terpelihara dengan baik hingga sekarang. Ada satu buah bangunan yang gentengnya berwarna merah dan masih asli buatan Inggris. Luar biasa, genteng yang asli tetap bagus tidak termakan usia apalagi berlumut. Di dalam benteng terdapat 3 buah makan dan 5 buah batu nisan yang akan menyambut dipintu masuk. Di benteng ini juga terdapat ruang interogasi Soekarno. Namun demikian tidak pernah ada bukti/dokumen sejarah yang benar-benar menyatakan kalau Bung Karno pernah ditahan di benteng Marlborough. Semasa pengasingannya di Bengkulu pada tahun 1938 s/d 1942, Bung Karno malah menikahi seorang gadis cantik asli Bengkulu. Jadi menurut pemandu wisata benteng logikanya adalah kalau ditahan, mana mungkin bisa menikah diluar benteng. Menurut penuturan guide, bung Karno pernah diminta oleh Belanda untuk membuat monumen di Bengkulu tetapi beliau menolak karena dikhawatirkan nantinya monumen tersebut diakui oleh Belanda sebagai bukti pengakuan Bengkulu terhadap pemerintahan Belanda.

Saat saya berkunjung bulan Desember 2013 lalu, Benteng Marlborough saat ini sedang berbenah diri untuk menyambut hari Pers Nasional yang akan diselenggarakan didalam benteng. Semoga saja tidak ada tangan-tangan jahil yang merusak bangunan historis ini. Hati saya miris sekali melihat coretan-coretan jahil pengunjung di tembok dan genteng. Wisatawan domestik belum semuanya memahami pentingnya menjaga kelestarian sejarah. Agaknya perlu juga diadakan razia pulpen dan tip-ex dari tas pengunjung sebelum memasuki benteng.

Buat anda pencinta fotografi pasti terpuaskan disini. Banyak sekali spot-spot indah yang dapat diabadikan. Sedikitnya ada 7 spot terbaik yang jadi icon benteng Marlborough. View dari atas benteng adalah pemandangan lepas ke arah pantai Tapak Paderi. Biasanya sore hari banyak muda mudi dan keluarga yang duduk-duduk diatas benteng untuk menunggu sunset.

PANTAI TAPAK PADERI
Perahu nelayan bersandar
Tempat menunggu sunset terbaik lainnya selain dari atas benteng adalah dari pinggir pantai Tapak Paderi. Sambil menunggu matahari terbenam anda bisa membeli aneka seafood mulai dari udang, kerang, lobster dan kepiting yang digoreng kering dengan tepung menjadi camilan lezat dan berprotein tinggi. Camilan ini bisa anda dapatkan disepanjang pantai, biasanya dijual sore hari. Pedangan memanfaatkan sisi pantai untuk menempatkan kursi-kursi bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana pantai. Aiihh pantai ini cantik luar biasa! Hamparan pasir putih berpadu dengan air laut yang biru toska dihiasi dengan beberapa perahu cadik nelayan yang sedang berada dipantai menjadi pemandangan yang luar biasa. Pemandangan yang indah tersebut masih terus ditambah dengan warna langit yang merona jingga saat matahari perlahan membenamkan dirinya. Subhanallah...., saya kehabisan kata. Yang ada hanyalah jari yang sibuk menekan tombol kamera tak henti-henti untuk merekam keindahan pemandangan saat itu. Langit yang semula berwarna biru menjadi menjadi merah muda merona kemudian perlahan menjadi jingga hingga oranye yang pekat. 5 huruf untuk view sore itu, INDAH! Aktifitas lain yang bisa dilakukan dipantai Tapak Paderi adalah bersepeda santai. Dengan membayar sewa Rp10,000/jam anda dapat bersepeda disepanjang garis pantai. Waktu yang tepat untuk bersepeda santai adalah pagi atau sore hari.

lobster goreng, crunchy!
Ohya saran penting nih, disepanjang pantai terdapat penjaja gorengan seafood berbalut tepung terigu yang rasanya gurih dan crispy. Duduk-duduk manis dibangku-bangku yang disediakan ataupun duduk di pasirnya yang lembut untuk menanti sunset sambil mengobrol ditemani camilan seafood goreng bakal terasa mengasikan. Harga seafood goreng tersebut masih terjangkau kok. Untuk sate udang dihargai Rp3,000,- pertusuk isi 3 buah udang. Yang paling mahal mungkin gorengan lobster yang dibandrol seharga Rp25,000/ekornya. Gorengan lainnya ada kerang, belut, kepiting dan aneka seafood lainnya. Selagi traveling harap dimaklum kalau semua jenis makanan dicoba. Gak sah rasanya menginjakan kaki disuatu tempat tanpa mencicipi kuliner khas lokalnya. Alasan yang sebenarnya lebih tepat untuk pembenaran terhadap kekhilafan saya sih hehehhee

Tempat bersejarah lainnya yang ada di kota Bengkulu adalah rumah pengasingan Bung Karno yang terletak di jalan Soekarno Hatta, Rumah Ibu Fatmawati Soekarno di jalan Fatmawati dan Masjid Soekarno atau yang dikenal dengan nama Mesjid Jamik di jalan MT. Haryono.

RUMAH SOEKARNO
Rumah pengasingan bung Karno
Bagi anda yang sudah menyaksikan film Soekarno karya Hanung Bramantyo tentu mengenali rumah ini. Disini terdapat sepeda kumbang yang dahulu digunakan oleh Bung Karno, koleksi buku-buku bacaan beliau, satu set kursi kayu hingga ranjang tidurnya. Dihalaman belakang rumah terdapat sumur yang hingga kini masih berfungsi. Pengunjung banyak yang mencuci muka dengan menggunakan air sumur tersebut dengan berbagai mitos mulai dari datang kembali ke Bengkulu hingga.....dapat jodoh! Wallahualam, yang jelas rumah ini merupakan saksi bisu perjuangan bung karno semasa diasingkan oleh pemerintah Belanda. Rumah ini juga menyediakan aneka buku-buku mengenai Soekarno. Sebuah standing banner dengan gambar ibu Fatmawati dan Bung Karno tersenyum menyambut kedatangan anda dipintu masuk. Hingga kini rumah pengasingan Soekarno masih terpelihara dengan baik.

RUMAH IBU FATMAWATI SOEKARNO
Rumah panggung yang sederhana
Dirumah panggung tradisional Bengkulu inilah seorang gadis cantik bernama Fatmawati yang lahir tanggal 5 Februari 1923 dibesarkan. Kecantikan Fatmawati menggetarkan hati Soekarno yang kemudian meminangnya untuk menjadi istri. Sebuah mesin jahit milik ibu Fatmawati diletakkan diatas meja lengkap dengan kursinya. Hingga saat ini, jika ada kunjungan dari pemerintah pusat atau perayaan hari besar seperti 17 Agustus ibu-ibu Dharma wanita masih melakukan tradisi menjahit bendera merah putih dirumah ibu Fatmawati sebagai bentuk penghargaan mereka terhadap ibu Fatmawati yang menjahit dengan tangan bendera pusaka sang Merah Putih. Luar biasa, sebuah tradisi yang perlu dijaga kelestariannya, semoga pemerintah kota bengkulu tetap mempertahankan tradisi ini.

MESJID SOEKARNO/ MESJID JAMIK
Mesjid unik ditengah jalan
Sebuah mesjid beratap merah terlihat agak ganjil karena berada ditengah-tengah jalan di pusat kota. Selidik punya selidik ternyata itu adalah salah satu bangunan yang dimasukan sebagai cagar budaya karena dibangun oleh Ir. Soekarno, mantan Proklamator sekaligus Presiden pertama Indonesia. Beliau yang merancang desain mesjid yang hingga kini tetap dipertahankan keberadaannya meskipun berada ditengah-tengah jalan. Masyarakat tidak menginginkan mesjid ini dipindahkan sebagai bentuk rasa hormat mereka terhadap Soekarno. Hingga kini mesjid Jamik masih digunakan oleh masyarakat untuk beribadah.

Wisata di Bengkulu recommended sekali untuk weekend getaway. Hanya dalam 1 hari saja anda dapat mengunjungi beberapa obyek wisata karena letaknya berdekatan dan lalu lintasnya yang tidak macet. Tak Lupa terimakasih banyak untuk Ayu Minar dan Ayu Suryani beserta Kaka Andri yang sudah mengantar kami jalan-jalan selama di Bengkulu dan membelikan banyak sekali oleh-oleh.

PAGARALAM, BALEK DUSUN KUDAI AI!

Balek dusun kudai ai adalah bahasa Pagaralam yang artinya balik ke kampung dulu ya. Ungkapan ini mewakili perasaan rekan jalan (travelmate) saya yang sudah lama tidak pulang ke kampung halamannya di Pagaralam. Dahulu kota Pagaralam dikenal dengan nama kota Pahlawan, tetapi kini kota Pagaralam juga dikenal dengan sebutan kota Bunga.

Kota Pagaralam seluas 633,66 km2 memiliki penduduk sekitar 126.181 kota ini baru mulai berkembang 10 tahun terakhir ditandai dengan masuknya pendatang-pendatang dari pulau Jawa. Mayoritas pekerjaan utama penduduknya adalah bertani. Bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari adalah bahasa Besemah yang sekilas mirip dengan bahasa Palembang karena memang masih serumpun.

Jalan berkelok tajam dan menanjak
Tertarik oleh cerita keindahan Pagaralam di Sumatera Selatan, saya segera searching kota Pagaralam melalui internet. Ternyata keindahan Pagaralam bukan hanya sekedar isapan jempol belaka. Hamparan kebun teh dan air terjun serta kulinernya membuat saya terpikat dan tanpa ragu menyatakan keinginan untuk ikut pulang ke kampung halamannya. Berbekal sederet informasi obyek wisata alam dan wisata kuliner saya membulatkan tekad untuk menempuh perjalanan darat selama 24 jam. Liburan ke Pagaralam adalah liburan yang tidak umum alias anti mainstream. Menuju kesana betul-betul diperlukan niat yang bulat karena lokasinya yang tidak mudah dijangkau.

Setelah survey melalui internet dan berdiskusi dengan travelmate, kami putuskan untuk menggunakan bus executive Sinar Dempo yang memiliki rute Jakarta – Pagaralam. Kota Pagaralam secara geografis letaknya agak terpencil dan tidak memiliki lapangan pesawat terbang. Jarak kota Palembang ke Pagaralam sekitar 7 sampai dengan 8 jam perjalanan melalui darat. Rasanya percuma juga ya naik pesawat kalau harus menyambung perjalanan darat selama 7 s/d 8 jam. Pertimbangan lainnya adalah view yang akan kami dapatkan sepanjang perjalanan dari Lampung hingga ke Pagaralam.

Perairan selat Sunda
Perjalanan bus executive Sinar Dempo memakan waktu kurang lebih 24 jam dengan melakukan pemberhentian sebanyak 3 kali. Dari Jakarta, bus menyeberangi perairan selat sunda dengan menaiki ferry penyeberangan. Berangkat dari Jakarta pukul 1 siang, bus mulai menyeberangi Ferry pukul 15.30wib. Penyeberangan Merak ke Bakauheuni ditempuh selama 3 jam. Perairan selat sunda tampak tenang dengan air lautnya yang berwarna biru toska berpadu dengan langit biru dan awan yang berwarna putih menimbulkan rasa tenang di hati. Aahh saatnya melepaskan kepenatan rutinitas kantor dengan menatap maha karya sang Kuasa. Selama di kapal fery, kami berkesempatan masuk kedalam ruang kemudi dan bercakap-cakap dengan bapak asisten kapten kapal yang luar biasa ramah. Beliau mempersilahkan kami untuk melihat-lihat ruang kabin dan mencoba teropong yang biasa digunakan untuk memantau lalulintas di perairan.


Ojek nyentrik
Senja mulai berganti malam saat ferry menyentuh pelabuhan Bakauheuni. Perjalanan dari Lampung menuju Lahat kami lalui dalam gelapnya malam. Supir bus Sinar Dempo beserta kru tampak sudah hapal betul jalur yang mereka lalui. Buat anda yang gadget freak, gak usah khawatir kehabisan baterai diperjalanan karena bus Sinar Dempo memiliki colokan untuk charging gadget yang lokasinya disebelah tempat duduk supir. Tinggal info ke kru bus, yang akan dengan senang hati membantu untuk charge gadget anda. Oya, tips penting untuk anda yang akan ke Pagaralam dengan menumpang bus, duduklah di barisan paling depan sebelah kiri karena selama perjalanan dari Lahat menuju Pagaralam mata anda akan dihadiahi pemandangan cantik sawah, bukit, sungai, ngarai dan jurang yang menganga lebar, oya bukit Serelo atau yang dikenal dengan nama bukit jempol juga bisa terlihat jelas dari jalan. It’s all worth breath taking! Sungai yang dilalui umumnya lebar-lebar dengan arusnya yang deras mengalir. Beberapa sungai memiliki jembatan gantung diatasnya. Pas untuk uji nyali bagi anda yang berjiwa petualang. Pukul 1 siang, bus tiba di pool pasar Pagaralam. Rencananya kami dijemput setiba di pool, tetapi mata saya terpaku pada kendaraan eksotis sejenis bajaj india. Segera saya merayu travelmate agar tidak usah dijemput supaya bisa naik si bajaj unik yang ternyata adalah jenis ojek di Pagaralam. Hahaayy kapan lagi bisa naik kendaraan unik seperti ini.


GUNUNG DEMPO
hamparan kebun teh dengan latar gunung Dempo
Setelah menyimpan barang-barang dan bersih-bersih, kami segera menuju lokasi wisata pertama, gunung Dempo yang termahsyur. Gunung dengan ketinggian 3159mdpl dipenuhi dengan hamparan kebun teh milik PTPN. Sejauh mata memandang hanyalah puck-pucuk teh berpadu hawa sejuk yang mengeluarkan aroma kesegaran. This is it! Oksigen murni tanpa polusi. Di sekitar perkebunan banyak terdapat villa-villa bernuansa rumah kayu tradisional Sumsel yang dapat disewa oleh pengunjung. Anda juga bisa bersepeda santai dengan menyewa sepeda di penginapan. Bangun tidur membuka jendela dan mendapatkan suguhan pemandangan hamparan kebun teh dengan latar gunung Dempo dan oksigen murni adalah suatu kemewahan yang tiada tara. Maka nikmat Tuhan yang mana lagi yang kamu dustakan?

CURUP MANGKOK
air terjun Curup Mangkok
Masih satu lokasi dengan area gunung Dempo, terdapat Curup Mangkok dengan ketinggian antara 3 – 5 meter. Curup dalam bahasa Sumsel artinya air terjun. Disebut air terjun Mangkok karena bentuk wadah atau dasar kolam tempat jatuhnya air terjun menyerupai mangkok. Airnya jernih dan terasa sejuk menembus kulit. Konon katanya belum sah ke gunung Dempo kalau belum mencuci muka di air terjun Curup Mangkok. Siapa takut, wong airnya bersih dan terasa segar banget di kulit.

WISATA KULINER
kue Masubah
Hari berganti senja, saatnya hunting kuliner Sumsel yang terkenal kelezatannya. Pempek ikan, model, bebek rica-rica, kue masuba, kue lapis ketan dan kerupuk kemplang adalah sekian banyak jenis kuliner yang kami jajal saat itu. Oya aneka kue-kue basah khas Sumsel tersebut bisa anda dapatkan di toko kue Linda yang terletak di jalan Sersan Ali Aras. Kebetulan juga saat kami berkunjung dibulan Desember kemarin buah durian sedang membanjiri kota Pagaralam. Durian asli Sumatera dengan daging tebal, manis dan legit bener-bener bikin lupa diri! Lupakan diet, nikmati hidup dan manjakan perut saat traveling adalah moto yang saya pegang teguh hihihi 

OLEH-OLEH
Wisata di Pagaralam kami tutup dengan menyambangi toko Kirana yang terletak di Jalan Simpang Dusun Pagaralam untuk membeli oleh-oleh untuk orang rumah dan rekan dikantor. Teh hitam Pagaralam dan kopi adalah oleh-oleh wajib khas Pagaralam. Anda juga bisa dapatkan aneka t-shirt, gantungan kunci, aneka asesoris dan kudapan ringan disini. Toko Kirana ini lumayan lengkap dan harganya tidak terlalu mahal. Selesai berbelanja perjalanan kami lanjutkan ke Bengkulu dengan menggunakan jasa travel dari Pagaralam. Selamat tinggal Pagaralam, terimakasih untuk keramahan penduduknya dan keelokan alamnya. Rasanya seperti mimpi bisa tiba ditempat seindah ini. Kota dengan oksigen murninya yang sejuk dan nyaman, bikin enak makan, enak tidur dan lupa sama kerjaan. Entah kapan lagi saya bisa kembali kesana. Semoga lapangan udaranya bisa cepat terwujud ya, supaya kota Pagaralam semakin maju karena aksesnya semakin mudah untuk dijangkau. Semoga lain waktu saya bisa balek dusun lagi!


ki-ka: Ayu Nety, Emy, Ayu Neri dan saya
Tak lupa saya mengucapkan terimakasih untuk sobat tercinta sekaligus travelmate Emy yang telah mengajak saya tinggal bersama sanak famili selama di Pagaralam. Bersama Ayu Nety, Ayu Neri dan Kaka Hendry saya mengenal kearifan lokal Pagaralam. Sebuah perjalanan bukan hanya untuk melihat keindahan semata, tetapi bagaimana kita mengenal, belajar dan menghargai kearifan setempat suatu daerah.