My Favorite Travel Quotes

"The world is a book and those who do not travel read only one page - St. Augustine", "I have found out that there ain't no surer way to find out whether you like people or hate them than to travel with them - Mark Twain", "If the traveler can not find master or friend to go with him, let him travel alone rather than with a fool for company - Budha", "Traveling is about the journey not the destination - Anonymous", "Traveling brings love and power back to your life - Rumi".

Sabtu, 26 Oktober 2013

Baluran, Sensasi Afrika di Ujung Timur Pulau Jawa

Bersafari di padang rumput luas atau savana tidak hanya bisa dilakukan di Afrika saja lho. Di Indonesia tepatnya ujung timur pulau Jawa memiliki wilayah paling tandus  dengan hamparan savana seluas 67.8hektar (hasil nyontek dari web TN. Baluran). Berbekal informasi dari mbah google dan komunikasi intensif dengan petugas Taman Nasional Baluran yang luar biasa ramah selama 3 bulan, akhirnya terjamah sudah Baluran yang dikenal dengan sebutan "Africa van Java" dan memiliki slogan "Complete your Adventure". 

Burung Merak
Bener banget, di Baluran semuanya masih sangat natural. rumput-rumput yang dibiarkan tumbuh liar, kawanan kera-kera mulai dari yang berbadan kecil sampai yang besar, burung merak yang dengan cueknya berjalan hilir mudik tanpa rasa takut, aneka jenis burung, gerombolan kijang dan jika beruntung bisa bertemu dengan banteng baluran yang jadi maskot di wilayah ini. Konon kalau gak lagi musim kemarau panjang, sang banteng memilih bersembunyi di dalam hutan. Oya, info buat kalian yang mau ke Baluran, bagusnya datang kesana sekitar bulan Agustus deh karena musimnya lagi panas banget jadi suasana Afrikanya dapet banget tuh.

Di Baluran kami menginap di wisma Bekol. Jangan berharap spring bed ala hotel bintang lima dengan fasilitas AC dan kamar mandi di dalam ya. Dari awal masuk aja sudah dikasih clue lewat papan wisata "complete your adventure". So, malam itu dilalui dengan tempat tidur single bed yang menurut saya sih cukup nyaman. Jujur bayangan awal justru lebih buruk dari apa yang didapat mengingat tarifnya mursida abiiiss (gak tega ah share disini rate-nya. kalian cek aja ya di web TN. Baluran). Oya buat informasi, listrik mulai dipadamkan jam 5 sore dan baru akan dinyalakan kembali pukul 7 pagi. Jadi hemat-hemat batre handphone dan kamera ya. Tapi sih kalau kepepet-pepet amat, bisa ikut numpang charging HP dan kamera di kantor Baluran yang berjarak hanya 10 langkah dari wisma. Cuma kantor aja yang pakai genset, lainnya mati total bahkan ke toilet pun harus bawa senter. Jangan lupa untuk selalu menutup pintu dan jendela karena kera-kera kerap datang berkunjung ke wisma.

ketjeh ya viewnya :-)
Aktifitas yang bisa dilakukan di Baluran gak hanya safari track dan bird watching saja. Kegiatan yang paling seru itu menunggu sunrise di pantai Bama yang subhanallah....cetaarrr indahnya terpampang nyata dihadapan mata.Jam 4 subuh adalah waktu yang tepat untuk menanti sang fajar keluar dari ufuk timur. Dimulai dengan semburat warna jingga hingga sang matahari menampakan dirinya secara bulat utuh berwarna kuning keemasan. Semua terpana menyaksikan kebesaran Illahi. Ini sunrise terbaik yang pernah saya saksikan sepanjang hidup, sungguh!

Selepas sunrise mengeksplore hutan bakau disekitar pantai Bama juga mengasikan. Buat penggemar fotografi puas banget deh dengan spot-spot natural yang indah disini. Puas menjelajah hutan bakau, dengan menyewa perahu kami pergi ke tengah laut untuk snorkling. Subhanallah...lagi-lagi terpana dengan keindahan alam bawah laut di Bama. Aneka jenis ikan berwarna warni hilir mudik kesana kemari, terumbu karang juga nampak cantik sekali. Salah satu jenis ikan favorit saya Anemone Clown Fish atau yang dikenal dengan ikan Nemo nampak terlihat jelas sekali sedang bermain-main ditengah terumbu karang. Tanpa sadar saya sudah berenang menjauh dari perahu. Rasanya masih ingin terus snorkling sampai keling, tapi mengingat jadwal masih padat menanti keinginan pribadi terpaksa ditahan dulu.

anemone clown fish
Sebelum meninggakan Baluran, kami sempatkan berfoto di spot paling favorit bagi setiap pengunjung. Dengan latar jejeran tengkorak kepala sapi dan gunung Baluran yang gagah menjulang spot ini jadi tempat wajib untuk membuat pernyataan "I was here" :-)

"We were here!"
2 hari 1 malam usai sudah petualangan kecil kami di Baluran yang menyisakan kenangan indah dan menambah daftar LDR (Long Distance Relative alias kerabat jarak jauh). Sincerely thanks to Mas Jojo yang dengan setia meladeni kebawelan saya selama 3 bulan demi mencari informasi selengkap-lengkapnya. Thanks to Ferdy yang dengan sabar memandu segerombolan cewek2 petualang yang gak bisa berenang tapi hasrat snorklingnya melebihi kemampuan renangnya hihihihii.... dan thanks to all TN. Baluran staf yang sudah bersedia kantornya dijadikan tempat charging HP secara berjamaah, antar dan jemput ke gerbang Batang dan pantai Bama serta staf kantin yang bersedia delivery nasi goreng dimalam hari. Tanpa kalian semua, liburan singkat kami tidak berarti apa-apa.  

Oya untuk teman-teman yang ingin berkunjung ke Baluran dari Jakarta bisa melalui beberapa cara. Pertama naik pesawat/kereta dari Jakarta menuju Surabaya kemudian disambung via darat dari Surabaya ke Batang (Baluran) kurang lebih 6 jam dari Surabaya. Di kemudian hari kami baru tau kalau ternyata ada pesawat dari Jakarta ke Banyuwangi. Diperlukan waktu sekitar 2 jam dari Banyuwangi ke Batang (Baluran). Cara lainnya adalah naik kereta dari Jakarta menuju Jogja, sambung lagi Jogja menuju Banyuwangi dan kemudian lanjut ke Batang. Cara terakhir adalah naik pesawat dari Jakarta ke Denpasar, kemudian via darat ke Batang.

Tulisan ini juga saya dedikasikan untuk rekan-rekan pejalan yang ikut dalam petualangan Baluran kemarin. Emy, Ella, Ida dan Mbak Didi. You gals are wonderful travelmate!

5 Kuliner Wajib di Vietnam

Berwisata ke Vietnam, belum lengkap rasanya tanpa mencicipi makanan khas setempat. Berikut ini beberapa kuliner di kota Ho Chi Minh yang patut anda coba.

Beef Pho, Resto Pho 2000
Pho
Salah satu makanan khas Vietnam yang terkenal adalah Pho (dibaca: Feu). Makanan sejenis mie dari tepung beras ini diolah dengan kuah berkaldu dengan irisan daging dan sayuran diatasnya. Jenis-jenis kuah kaldu yang tersedia antara lain sapi, ayam, babi dan seafood. Orang Vietnam sangat menyukai daun mint, hampir disetiap masakan daun mint selalu diikutsertakan. Pho berkuah kaldu yang gurih menjadi segar dengan paduan daun selada, kol, tauge dan mint.

Di kota Ho Chi Minh ada satu tempat yang sangat terkenal untuk menikmati Pho. Tempat ini merupakan salah satu dari  307 hal yang wajib dilakukan oleh wisatawan saat berada di Ho Chi Minh versi Lonely Planet. Restaurant Pho 2000 menjadi terkenal namanya karena pernah disinggahi oleh Presiden Bill Clinton saat berkunjung ke Ho Chi Minh. Jika beruntung, anda bisa mendapatkan meja dimana Bill Clinton duduk untuk menikmati Pho. Restaurant ini terletak disamping Ben Thanh market, tempat yang terkenal untuk belanja oleh-oleh Vietnam.

Banh Mi
foto diambil dari foodpeoplewant.com
Pengaruh Perancis selain terlihat dari gaya bangunan yang Eropa neo-klasik juga ikut mempengaruhi kuliner Vietnam. Banh Mi adalah sejenis roti sandwich ala Vietnam atau biasa disebut juga Vietnamese Sandwich. Terbuat dari roti keras sejenis roti baquette yang didalamnya dioleskan mentega, kornet, disisipkan sayuran (daun mint sudah pasti ada) dan suiran daging ayam. Selain suiran daging ayam, ada juga banh mi yang berisi irisan daging babi. Banh mi dapat ditemukan dipinggir jalan dekat pasar Ben Thanh. Roti ini cocok untuk sarapan pagi ataupun ngemil di sore hari. Sebuah banh mi dihargai 20,000vnd. Maaf saking enaknya banh mi ini, saya selalu khilaf untuk mengambil gambarnya sebelum dinikmati. Jadi saya ambil gambarnya saja ya dari internet sebagai gambaran.

Coconut Prawn
fenomenal banget ya penampakannya :-)
Bisa anda temukan di seputaran Ben Thanh market. Biasanya mereka buka malam hari. Semacam seafood kaki lima begitu. Udang segar yang ukurannya besar-besar dijejerkan mengelilingi kelapa yang sudah dibuka bagian atasnya. Sementara itu bagian bawah kelapa diberi parafin untuk membakar kelapa lengkap dengan air didalamnya dan jejeran udang yang berubah warna menjadi oranye saat matang. Setelah udang matang, pramusaji dengan cekatan mengupas kulit udang dan menceburkan udang-udang tersebut kedalam air kelapa yang sudah panas. Rasanya? hmmmm.... gurih dan segar. Jangan khawatir, disana higenitas terjaga dengan baik meskipun makan di kaki lima. Pramusajinya melengkapi tangan mereka dengan sarung plastik jadi terjaminlah kebersihan sang udang saat dilucuti dari kulitnya.

Vietnamese Spring Roll
foto diunduh dari fooddat.com
Ini makanan saya favorit nomor 2 setelah Banh Mi. Bentuknya seperti lumpia basah yang isinya bisa beraneka macam. Spring roll ala Vietnam ini uniknya dibungkus dengan kertas khusus yang disebut "Rice Paper". Disetiap variasi isi spring roll, daun mint selalu eksis. Saya paling suka spring roll veggie alias sayuran.Ada juga yang diisi dengan udang, pork atau ayam. Tapi saya lebih suka yang pure sayur mayur. Biar langsing ala gadis Vietnam hihihihii *ngarepyanggakmungkin*. Sebagai kawan pendamping, spring roll dimakan dengan saus tamarind yang rasanya asem manis aduhai, pokoknya bikin nagih deh rasanya. Daaaann...seperti biasa, apa-apa yang jadi makanan favorit selalu khilaf untuk diabadikan. Menyaksikan langsung cara pembuatan spring roll dari awal hingga akhir sudah bikin air liur saya naik turun gak tahan. Ritual dimulai dengan membasahi selembar rice paper kemudian dengan cekatan pramusaji menata aneka sayuran dan dalam hitungan detik saja tarraaaa... sepotong spring roll siap dinikmati. Nah, mana sempet foto dulu, wong dari awal aja udah gak tahan liatnya hahahahaa....Tapi tenaaangg...saya berhasil mendapatkan gambar yang pas dengan spring roll kesukaan saya meskipun ada isi udangnya. Oya pesen penting nih, spring roll lebih enak yang basah daripada yang digoreng. Lebih fresh rasanya.

Elephant Fish
Cadas ya masbro tampilannya
Menu ini saya cicipi sewaktu ambil paket tur sungai mekong. Waktu pertama kali ditawari menu ini, gak kebayang seperti apa bentuknya ikan sebesar gajahkah atau ikan yang badannya berbentuk gajah mini? daripada mati penasaran (oke, ini agak lebay dikit), akhirnya diputuskan untuk mencoba pesan saja. Saat menu dihidangkan, oalaaahhh ini sih kalo di Indonesia namanya gurame goreng kering masbro. Tetapi setelah saya perhatikan baik-baik, sepertinya ini jenis ikan yang tidak umum karena sisiknya besar-besar sekali. Bisa dilihat penampakan sisiknya setelah digoreng kering sebagian berjatuhan dan sebagian lagi masih menempel pada tubuh ikannya. Rasanya gurih tapi agak-agak bau tanah karena ini ikan yang hidup di sungai Mekong. Saus tamarind kembali menjadi kawan pendamping setia si menu yang punya nama bombastis ini.


Nah selamat berburu kuliner di Vietnam ya. Satu lagi, jangan lupa mampir ke kedai kopi yang ada di pinggir-pinggir jalan. Ada yang terkenal tuh namanya Trung Nguyen. Menyajikan kopi dengan drip vietnam yang unik. Saya aja sampai beli dripnya padahal bukan penikmat kopi cuma seneng aja lihat bentuknya yang unik. Selamat berwisata kuliner. Lupakan diet, nikmati hidup! :))