My Favorite Travel Quotes

"The world is a book and those who do not travel read only one page - St. Augustine", "I have found out that there ain't no surer way to find out whether you like people or hate them than to travel with them - Mark Twain", "If the traveler can not find master or friend to go with him, let him travel alone rather than with a fool for company - Budha", "Traveling is about the journey not the destination - Anonymous", "Traveling brings love and power back to your life - Rumi".

Rabu, 04 Juli 2012

Mardi Grass ala Solo Batik Carnival


Kostum tema Meta 2
Musik Drum band dengan irama yang menghentak-hentak menandakan pagelaran Solo Batik Carnival ke 5 segera dibuka. Solo Batik Carnival yang digelar pada tanggal 30 Juni 2012 berhasil memukau para penonton yang sudah menunggu sejak pukul 5 sore di stadion Sri Wedari. Solo Batik Carnival ke 5 menggusung tema Metamorphosis dengan konsep outdoor parade dan indoor performance dengan harga tiket mulai dari Rp25,000 hingga Rp200,000. Acara ini didukung sekitar 250 orang warga Solo yang telah menjalani proses seleksi terlebih dahulu sebelumnya.

Metamorphosis yang dimaksud adalah perjalanan atau tahapan proses pembatikan yang dimulai dari pengerjaan awal yaitu pembuatan pola pada kain putih/mori, dilanjutkan pada proses pemberian malam pada motif-motif yang telah digambar, kemudian kain batik yang telah melalui proses pewarnaan dan terakhir proses penghilangan malam atau disebut juga pelorodan sehingga kain batik sudah benar-benar jadi.

Tema inilah yang diterapkan pada visual kostum dengan arahan dimensi geometrik. Disamping arahan bentuk dimensi, juga pada kostum diterapkan motif-motif dan warna (sogan) batik tradisi Surakarta/Solo agar keunikan batik Surakarta tetap menonjol. Tema tersebut diselaraskan pula dengan penerapan make-up, koreografi dan properti-properti pendukungnya.

Sore itu cuaca kota Solo sangat bersahabat. Angin sore berhembus semilir dibawah langit yang perlahan memerah menuju senja. Kota Solo hari itu terlihat sibuk mempersiapkan pertunjukan akbar tahunan yang selalu menyedot perhatian warga maupun turis. Dibuka tepat pukul 18.30wib dengan atraksi 2 barongsai yang memukau. Selesai pertunjukan barongsai, puluhan remaja melakukan tarian kolosal dengan kostum batik.

Selanjutnya berturut-turut peserta carnival dengan kostum sesuai tema berurutan berjalan mengitari lapangan sambil menari-nari.
Meta 1: Peserta dengan tema meta 1 menggunakan warna pendukung perak, putih, hitam dan abu-abu dengan payet dan asesoris menuju warna-warna perak, pink, putih, abu-abu, hitam, merah dll. Tentu saja unsur batik tetap dipertahankan.

Meta 2: Dengan tetap mempertahankan unsur batik, peserta mengggunakan warna pendukung kuning, emas, krem, coklat, tembaga dengan asesoris , permata dan payet menuju warna-warna hijau muda dan tua, emas, coklat, hijau toska, tembaga, kuning, oranye dll.

Kostum Meta 3
Meta 3: Menggunakan warna pendukung biru muda atau biru tua (pilih salah satu warna) dengan asesoris, payet dan permata menuju warna-warna biru, ungu, emas, kuning, tembaga dll.

Meta 4: Menggunakan warna pendukung biru muda atau biru tua (bisa dikombinasikan keduanya, sehingga membentuk gradasi warna dalam satu kostum) dengan asesoris, payet dan permata menuju warna-warna silver, emas, ungu, biru, putih, hijau toska dll. 

Selesai melakukan pementasan indoor selama hampir 1,5 jam, seluruh peserta carnival berparade disepanjang jalan Slamet Riyadi dengan rute start dari Stadion Sri Wedari dan berakhir di Balaikota Solo.

Suasana parade peserta carnival berlangsung meriah dan heboh, rasanya seperti berada di planet luar angkasa melihat aneka kostum yang luar biasa kreatif dan unik. Beberapa kostum bahkan dilengkapi dengan musik dan lampu yang berwarna-warni. Tidak kalah dengan parade Mardi Grass di Rio De Janeiro, Brazil. Ribuan penonton yang sudah menyemut disepanjang Jalan Slamet Riyadi berkesempatan untuk berfoto dengan para peserta Carnival yang terdiri dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Warga yang berbaur dengan turis terlihat sangat antusias setiap kali peserta carnival keluar dari Stadion. Putri Indonesia 2011, Maria Selena dengan menggunakan kostum berwarna putih ikut memeriahkan acara pawai tahun ini.

Salut untuk kota Solo yang berhasil mempertahankan konsistensi pagelaran Solo Batik Carnival setiap tahunnya. Semoga tahun depan Solo Batik Carnival akan lebih semarak dengan tata musik yang lebih baik, kostum yang lebih heboh dan tiket yang lebih bersahabat harganya. Pertahankan konsep parade di jalan agar warga dapat menikmati aksi kreasi seni warga Solo.